Daerah

Kantongi Identitas Pelaku, Polres Ponorogo Duga Pelaku Penganiayaan Santri Gontor Lebih dari 1 Orang

Rab, 7 September 2022 | 12:02 WIB

Kantongi Identitas Pelaku, Polres Ponorogo Duga Pelaku Penganiayaan Santri Gontor Lebih dari 1 Orang

Gerbang Pesantren Gontor. (Foto: @PMGontor)

Jakarta, NU Online

Pihak kepolisian mengaku sudah mengantongi identitas pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap Albar Mahdi (AM), santri Pondok Modern Darussalam Gontor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, asal Palembang, Sumatera Selatan. Ia meninggal pada Senin (22/8/2022) pagi.


Kapolres Ponorogo AKBP Catur Wahyu Wibowo menyebut bahwa pelaku yang diduga terlibat penganiayaan itu lebih dari satu orang. Ia tidak menyebut angka pasti. Sementara jumlah korban sebanyak tiga orang, satu meninggal dunia, yakni AM dan dua santri lainnya masih dirawat.


"Yang pasti lebih dari satu, yang melakukan terhadap korban ini," kata Catur dalam galawicara secara daring di Metro TV, Selasa (6/9/2022).


Catur, sarapan akrabnya menyebut bahwa pelaku dugaan penganiayaan tersebut adalah santri Pondok Modern Darussalam Gontor sendiri, tetapi tergolong sebagai santri senior.


Pihak kepolisian juga telah mendalami peristiwa tersebut dengan memeriksa terhadap saksi-saksi. Semula polisi memeriksa tujuh saksi, kemudian berkembang menjadi 11 saksi pada Selasa (6/9/2022).


Catur menegaskan, pihak kepolisian masih terus mengumpulkan data-data atau informasi tambahan untuk mengungkap peristiwa tersebut. Termasuk motif yang mendorong terduga melakukan kekerasan.


Sampai saat ini, polisi belum memanggil terduga pelaku untuk dimintai keterangannya dan menaikkan statusnya apakah sebagai tersangka atau tidak. Namun, Catur memastikan dalam waktu dekat, polisi akan memanggil yang bersangkutan.


"Akan kita segera laksanakan itu (penanggulangan, red). Yang pasti kita juga masih melalui beberapa tahap atau proses, tetapi akan kita laksanakan secepatnya," kata Catur.


Dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian, penyelidikan maupun penyidikan, Catur mengaku tidak menemui kendala. Semua proses tersebut sedang berjalan dengan baik. Hal ini menurutnya akan mempermudah menemukan titik terang dalam kasus dugaan kekerasan ini.


"Alhamdulillah sampai saat ini proses dalam pelaksanaan proses penyelidikan maupun penyidikan berjalan dengan lancar dan belum ada kendala, yang pasti kita akan melaksanakan proses ini dengan baik dan yang pasti bisa dipertanggungjawabkan," tuturnya.


Pewarta: Syamsul Arifin

Editor: Fathoni Ahmad