Daerah

Kedermawanan Lahirkan Keturunan Hebat

Rab, 27 April 2022 | 10:00 WIB

Kedermawanan Lahirkan Keturunan Hebat

Pengasuh Pondok Pesantren AL-Mardliyah Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, KH M Yahya Husnan al-Hafidz

Jombang, NU Online

Pengasuh Pondok Pesantren AL-Mardliyah Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, KH M Yahya Husnan al-Hafidz menjelaskan hubungan tirakatan dan sifat dermawan orang tua dengan kehebatan anaknya.


"Di balik anak yang hebat pasti terdapat orang tua yang ahli tirakat dan hebat," jelasnya dalam peringatan Nuzulul Al-Qur'an Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Hidayatu Al-Qur'an, Senin (25/4/2022).


Kiai Yahya menjelaskan rahasia kehebatan dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Wahab Chasbullah, salah satunya karena peran KH Chasbullah Sa'id yang ahli tirakat dan dermawan.


Tirakat KH Chasbullah ini membuatnya memiliki dzuriyyah seperti KH Wahab Chasbullah yang ahli ilmu, terkenal bahkan menjadi pendiri dan pelopor berdirinya organisasi keagamaan terbesar di dunia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU).


"Orang tuanya Mbah Wahab adalah orang yang sangat dermawan. Suka sedekah, berbagi rezeki. Sebab itulah putra-putri Mbah Chasbullah semuanya menjadi orang yang ahli ilmu, sholih-sholihah terkenal dan menjadi tokoh," imbuh Kiai Yahya.


Kiai Yahya menambahkan, Kiai Chasbullah juga punya keturunan hebat bernama KH Abdul Hamid Chasbullah, adik KH Wahab Chasbullah. Kiai Hamid adalah santri pertama KH Munawir Krapyak Yogyakarta yang ahli al-Qur’an dan hafal al-Qur'an.


Selain itu, KH Chasbullah juga punya putra bernama Abdurohim Chasbullah, seorang yang ahli mendidik santri. Dari tangannya lahir banyak ulama hebat. Ada juga Nyai Nur Khodijah Chasbullah, istri KH Bisri Syansuri Denanyar Jombang, pendiri Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar.


"Dermawannya orang tua itu bawa kehebatan untuk anak. Istri KH Chasbullah, Nyai Latifah juga ahli tirakat dengan cara berpuasa saat hamil. Cerita ini didapatkan dari KH M Djamaluddin, santri asli Bahrul Ulum," tegas Kiai Yahya.


Dikatakan, Nyai Latifah tidak hanya puasa, selama mengandung juga mengkhatamkan Al-Quran sebanyak 90 kali. Sehingga ketika diperinci maka satu bulan khatam 10 kali. Sebab, biasanya usia kandungan mencapai 9 bulan. 90 kali dibagi menjadi 9 bulan menjadi 10 kali khatam Al-Qur’an dalam waktu satu bulan atau 30 hari. Artinya, dalam tiga hari sekali, Nyai Latifah mengkhatamkan Al-Qur’an.


"Maka tak heran tokoh yang lahir dari rahimnya menjadi orang yang ahli ilmu, saleh salehah," ujarnya.


Kiai Yahya menambahkan, kehebatan tokoh karena tirakatan orang tuanya juga dialami oleh KH Ahmad Djazuli Ploso yang dikenal ahli fiqih dan memiliki santri ahli fiqih di mana-mana.


Orang tua KH Ahmad Djazuli, Raden Mas M Ustman, juga dikenal ahli sedekah. Raden Mas Utsman yang pada kala itu menjadi Na'ib di daerahnya setiap hari Kamis selalu menyembelih ayam dan dimasak menjadi makan yang sangat enak. Kemudian makanan itu diantarkan kepada ulama-ulama seperti KH Hasyim Asy'ai dan Mbah Manaf Lirboyo.


"Sebab perilaku dermawan Raden Mas Utsman dan istri menjadi salah satu sebab kealiman putranya. Akhirnya memiliki pesantren yang melahirkan banyak tokoh ahli agama," tandasnya.


Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syakir NF