Daerah

Kehadiran Rijalul Ansor Demi Hidupkan Tradisi Nahdlatul Ulama

NU Online  ·  Kamis, 4 April 2019 | 04:00 WIB

Kehadiran Rijalul Ansor Demi Hidupkan Tradisi Nahdlatul Ulama

Rapat pembentukan Rijalul Ansor Panjalinbanyu, Larangan, Brebes, Jateng.

Brebes, NU Online
Sejumlah ikhtiar dilakukan agar tradisi Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) an-Nahdliyah di masyarakat semakin langgeng. Warga tidak semata diajari landasan amaliah yang telah lama mentradisi, juga menjaga kebersamaan.

Hal itu juga yang melandasi pembentukan Rijalul Ansor (RA) di Panjalinbanyu, Larangan, Brebes, Jawa Tengah. Kegiatan dipusatkan di sekretariat setempat.

“Dibentuknya Rijalul Ansor bertujuan untuk menghidupkan kembali tradisi-tradisi NU di tengah-tengah masyarakat,” kata Parihin, Rabu (3/4). 

Parihin menyampaikan, keberadaan RA juga akan fokus pada pemberdayaan masyarakat, melalui kegiatan sosial dan ekonomi. “Rijalul Ansor ini tidak hanya jamiyah dalam artian kumpul ngaji, tapi juga harakah yakni gerakan, utamanya untuk menjaga akidah Ahlussunnah wal Jamaah,” tuturnya.

Sementara itu, Dunarso, menyambut baik dibentuknya RA. “Semoga bisa ngurip-nguripi kegiatan NU di masyarakat, khususnya kegiatan keagamaan di masjid dan mushalla,” kata Sekretaris Gerakan Pemuda Ansor Ranting Penjalinbanyu ini.


RA Penjalinbanyu dibentuk melalui rapat bersama pengurus Nahdlatul Ulama, Gerakan Pemuda Ansor, dan pemuda NU se-Ranting Penjalinbanyu, Senin (15/3) lalu di mushalla Syamsul Hidayah Penjalinbanyu. 

Pelantikan RA Ranting Penjalinbanyu sendiri dilaksanakan Jumat (5/4) di Masjid Jami Penjalinbanyu. Pelantikan pengurus didahului dengan kegiatan zikir dan istighatsah, serta pembacaan doa kepada arwah leluhur desa. (M Akrom/Ibnu Nawawi)