Daerah

Kekeringan di Kawunganten, LAZISNU Cilacap Kirim 67 Ribu Liter Air Bersih

Sab, 12 Agustus 2023 | 13:00 WIB

Kekeringan di Kawunganten, LAZISNU Cilacap Kirim 67 Ribu Liter Air Bersih

Penyaluran bantuan air bersih dari LAZISNU Cilacap ke Kawunganten Cilacap, Jumat (11/8/2023). (Foto: LAZISNU Cilacap)

Cilacap, NU Online
NU Care-LAZISNU Kabupaten Cilacap terus melakukan penyaluran bantuan air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan. Tercatat hingga Jumat, 11 Agustus 2023 sebanyak 34.000 liter air disalurkan untuk memenuhi kebutuhan di Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten.


Direktur NU Care-LAZISNU Cilacap, Ahmad Fauzi mengatakan, sebanyak 1.360 kepala keluarga saat ini sangat kekurangan air bersih karena sumber air bersih berkurang. Warga yang mengalami krisis air bersih tersebar di tiga dusun yaitu Gunungjaya, Jayagiri dan Bugelsampang.


"Penyaluran bantuan air bersih ini berdasarkan permintaan dari Pemerintah Desa Bojong kepada NU Care-LAZISNU Cilacap," terangnya kepada NU Online.


Fauzi mengatakan, pengiriman bantuan air bersih NU Care-LAZISNU Cilacap dimulai pada hari Selasa, 8 Agustus 2023 bertempat di Dusun Gunungjaya. Kemudian pada Jumat, 11 Agustus 2023 bertempat di Dusun Bugelsampang, dan hari Sabtu, 12 Agustus 2023 bertempat di Dusun Jayagiri, Bugelsampang dan Tanjungsari.


"Air bersih yang disalurkan rinciannya, Selasa 18.000 liter, Jumat 16.000 liter, dan Sabtu 33.000 liter. Total air bersih yang disalurkan kepada masyarakat sebanyak 67.000 liter," tambah Fauzi.


Fauzi mengatakan NU Care-LAZISNU Cilacap akan terus berupaya menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Menurut dia, penyaluran bantuan air bersih akan dilakukan setelah ada permintaan atau pengajuan dari masyarakat.


"Kami mengajak kepada segenap instansi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan maupun lembaga filantropi untuk bersama-sama ikut berpartisipasi dalam penyaluran bantuan air bersih karena masih banyak daerah yang belum terbantu," jelasnya.

 

Fauzi menjelaskan, air bersih kiriman NU Care LAZISNU Cilacap ini akan digunakan oleh warga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti memasak, minum dan lainnya. "Semoga dapat mencukupi kebutuhan warga yang terdampat kekeringan," pungkas Fauzi.

 

Kekeringan di 12 Dusun 7 Desa
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah Budi Setyawan menyatakan, hingga awal Agustus 2023,  jumlah desa terdampak kekeringan di Cilacap bertambah menjadi tujuh desa yang tersebar di empat kecamatan.


Tujuh desa yang terdampak kekeringan itu terdiri atas Desa Bojong, Kawunganten, dan Kubangkangkung di Kecamatan Kawunganten; Desa Rawaapu dan Bulupayung di Kecamatan Patimuan; Desa Matenggeng di Kecamatan Dayeuhluhur; serta Desa Karanggintung di Kecamatan Gandrungmangu.


Budi menjelaskan tidak semua wilayah dusun di tujuh desa itu terdampak kekeringan. "Total ada 12 dusun di tujuh desa tersebut yang mengalami kekeringan dengan jumlah warga yang terdampak mencapai 8.344 jiwa dari 2.764 keluarga," jelasnya Kamis (3/8/2023).


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap telah melakukan pemetaan untuk mengantisipasi kekeringan dampak dari fenomena El Nino berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

 

Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Cilacap, Erna Suharyati memaparkan, musim kemarau tahun 2023 diperkirakan akan berdampak lebih kering dari tahun sebelumnya. "Dari data BMKG musim kemarau tahun 2023 diprediksi akan tiba lebih awal dari sebelumnya. Adapun puncak Musim Kemarau 2023 diperkirakan akan terjadi di Bulan Agustus 2023," kata Erna melalui keterangan tertulis, Senin (29/5/2023).


Adapun dampak yang dapat ditimbulkan akbiat El Nino antara lain bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, serta krisis air bersih. Dalam upaya mengantisipasi dan bentuk kesiapsiagaan, Pemkab Cilacap melalui BPBD telah melakukan pemetaan daerah-daerah yang berpotensi terdampak fenomena El Nino guna mencegah terjadinya kekeringan.