Daerah

Kemarau, LPBINU Bojonegoro Bagikan Air Bersih

Sel, 27 Agustus 2019 | 09:00 WIB

Kemarau, LPBINU Bojonegoro Bagikan Air Bersih

Suasana distribusi air bersih di Kabupaten Bojonegoro.

Bojonegoro, NU Online

Memasuki musim kemarau tahun ini, beberapa daerah di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih. Oleh karena itu, Pengurus Cabang Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (PC LPBINU) Kabupaten Bojonegoro, membagikan air besih kepada masyarakat yang membutuhkan.

 

Distribusi air bersih tersebut sudah dimulai tanggal 10 Agustus 2019, dan akan terus berlanjut secara bertahap. Daerah-daerah yang menjadi sasaran pembagian air bersih itu, antara lain adalah Kecamatan Temayang, Kanor, Sukosewu, Kepohbaru, Kedungadem, dan Margomulyo. Kendati daerah-daerah tersebut berada di pinggiran hutan, namun kekeringan tetap mengancam, dan air bersih juga susah.

 

"LPBI NU Bojonegoro akan terus melayani MWC - MWC yang membutuhkan air bersih," kata ketua PC LPBINU Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Multazam kepada NU Online, Selasa (27/8).

 

Mantan ketua MWC NU Kapas itu menuturkan, pendistribusian air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan tersebut adalah hasil kerjasama dengan Pengurus Cabang LAZISNU Kabupaten Bojonegoro dan Rumah Sakit Ibnu Sina.

 

"Supaya masyarakat terutama warga Nahdliyin tidak begitu kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Sebab air merupakan kebutuhan pokok," terang Pak Multazam yang juga guru madrasah itu

 

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro tahun 2019, sudah menyiapkan 500 tangki air bersih untuk dibagikan ke sejumlah lokasi yang masyarakatnya kekurangan air bersih. Menurut pemetaan yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Bojonegoro, setidaknya terdapat 19 Kecamatan dan 74 desa yang berpotensi mengalami kekeringan di tahun 2019 ini.

 

“Daerah-daerah itu menjadi prioritas untuk dilakukan distribusi air bersih kelak,” lanjutya.

 

Menurut Sekretaris BPBD Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfa, BPBD dalam tahun anggaran 2019 ini mengalokasikan dana 200 juta rupiah untuk pengadaan 500 tangki air bersih.

 

"Dari daerah yang mengajukan permintaan air bersih sudah terlayani semuanya sesuai jadwal yang telah dibuat BPBD. Rata rata tiga hingga 4 kali drooping air bersih dilakukan di wilayah desa-desa tersebut," kata.

 

Kontributor: M. Yazid

Editor: Aryudi AR