Kembangkan Ekonomi Pesantren, Asparagus Jember Belajar Hidroponik
NU Online · Senin, 13 Maret 2017 | 07:32 WIB
Sejumlah pengurus Aspirasi para Lora dan Gus (Asparagus) Kabupaten Jember, Jawa Timur, Ahad (12/3) sekitar pukul 16.00 WIB mengunjungi petani hidroponik di Yayasan Roudlotul Mutaalimin (Yasrama) Gumuk Sanggar Desa Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember.
Kunjungan para pengurus organisasi putra kiai Nahdlatul Ulama (NU) ini dimaksudkan untuk mengenal lebih dekat bagaimana cara bertani dengan sitem hidroponik.
“Kami sangat tertarik sekali, makanya kami ke sini bersama pengurus untuk belajar bagaimana bertani hidroponik dengan sistem green house ini , mudah-mudahan bisa dikembangkan di pondok-pondok pesantren,” jelas Ketua Asparagus Jember, Gus Rodi.
Menurut salah satu pengurus Pondok Pesantren Darus Sholah, Tegal Besar, Kaliwates Jember ini, sebenarnya potensi pesantren sangat besar.
“Di ponpes Jember ini, hidup ratusan ribu santri dan sejumlah lahan yang masih belum dimanfaatkan, khususnya di desa-desa. Hal ini merupakan potensi terpendam. Bisa dijadikan pasar sekaligus produsen. Jika dikelola dengan baik saya yakin akan luar biasa,” jelasnya.
Pernyataan ini dikuatkan Gus Robif. Putra kiai asal Kecamatan Umbulsari ini mengakui bahwa lahan yang belum dimanfaatkan di pondoknya masih cukup luas. Karena masih belum tahu ilmunya, maka lahan itu masih dibiarkan begitu saja.
Padahal, kalau dimanfaatkan untuk kebutuhan sayur, seperti kangkung, sawi dan sayuran lain yang harus dibeli setiap hari tidak kurang dari dua karung. “Untuk itu kami berpikir pesantren harus bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, khususnya kebutuhan sehari-hari,” timpal Gus Fauzan.
“Makanya kami berpikir bagaimana pesantren dapat memanfaatkan potensinya. Sebagai lembaga dari putra-putra kiai, kami ingin mengembangkan ekonomi pesantren. Sebelum mengembangkan yang lain, mungkin bertani hidroponik, bisa kita awali,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua Pengurus Yasrama Kustiono Musri menyampaikan kesenangannya dikunjungi para putra kiai nu ini. Menurutnya mimpi itu juga terselip di benaknya.
“Saya juga mimpi, untuk mengembankan hidroponik ke seribu pesantren. Kedatangan para lora dan gus membuat mimpi itu mendekati kenyataan. Kami berharap pertemuan ini bukan akhir, tapi awal. Kami siap 25 jam menerima kedatangan njenengan,” katanya.
Sebelumnya para lora dan gus yang datang setelah shalat Ashar langsung menuju lokasi penanaman hidroponik. Ada beberapa jenis sayuran yang ditanam, antara lain sawi, kangkung, lombok, tomat, dan lainnya.
Dalam kesempatan itu tampak para lora dan gus ini serius mengamati semua jenis tanaman sayuran, sambil menanyakan polanya mulai dari sistem penanaman, perawatan, biaya yang dibutuhkan, tenaga dan pemasarannya. (Eros/Mahbib)
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
3
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
4
Wajib Selektif! Ini Tips Islam Memilih Calon Pasangan Hidup yang Tepat dan Berkah
5
DPR-Pemerintah Sepakati RUU Haji dan Umrah Dibawa ke Paripurna untuk Disahkan
6
Gus Faiz Sampaikan Cara Rayakan Bulan Lahir Nabi Muhammad
Terkini
Lihat Semua