Daerah

Kerja UPZISNU Kepatihan, dari Santunan hingga Kartu Sehat

NU Online  ·  Jumat, 4 Januari 2019 | 10:00 WIB

Jombang, NU Online
Sejak UPZISNU Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur berdiri, tepatnya sekitar dua bulan yang lalu, para petugas UPZISNU terus bergerak dan berinovasi untuk bisa menebar manfaat kepada masyarakat setempat.

Pada perjalanannya, upaya demikian nampak mulai dirasakan warga. Melalui kaleng koin sedekah yang disebarkan oleh petugas kepada warga Kepatihan, UPZISNU mampu memberikan santunan, mulai santunan uang kepada yatim dhuafa, warga yang meninggal dunia hingga warga yang sedang melahirkan. Selain berbentuk uang, UPZISNU juga menyumbangkan air mineral kepada keluarga warga yang wafat seperti yang dilakukan baru-baru ini, Kamis (3/1).

Terobosan baru yang tengah digodok petugas UPZISNU adalah bagaimana mereka juga bisa memberikan kemudahan warga dalam aspek kesehatan mereka. Setidaknya warga yang sedang membutuhkan layanan kesehatan, UPZISNU hadir membantu dari sisi keuangannya, sehingga warga tidak lagi bingung soal darimana mendapatkan uang untuk bisa terlayani dengan baik.

Dari hasil diskusi petugas UPZISNU Kepatihan, hasil terobosan tersebut mereka namai dengan program Kartu Kepatihan Sehat (KKS).

Ketua PRNU Kepatihan, H. Muhammad Manshur mengatakan, program tersebut hingga kini masih terus digodok di internal petugas UPZISNU sebelum beberapa waktu kemudian diluncurkan. Termasuk kriteria-kriteria warga yang berhak mendapatkan KKS itu.

"Selanjunya kita sedang mendata nama-nama warga untuk program Kartu Kepatihan," katanya, Jumat (4/1).

Kegiatan santunan UPZISNU juga program KKS tersebut tentu tak lepas dari kaleng koin sedekah yang menjadi sumber pendanaan. Dan dana kaleng koin tersebut bersumber dari warga Kepatihan sendiri untuk warga setampat yang memang membutuhkan. Petugas UPZISNU hanya sebagai pengelola dan penyalur dana sedekah dari warga itu.

Menurut pengakuan Ketua PRNU Kepatihan, sejak UPZISNU Kepatihan dibentuk, petugas mengelola program kaleng koin terhitung masih dua kali, pertama, UPZISNU mengelola sekitar 200-an kaleng dan terkumpul Rp 4.500.200.

Dari hasil itu kemudian ditasarufkan pada yatim dhuafa sebanyak 42 orang dengan nominal masing-masing Rp 75.000.

Kemudian pengelolaan kaleng selanjutnya, tepat Desember 2018 lalu, UPZISNU mengedarkan sekitar 250 kaleng. Dan hasilnya bisa terkumpul Rp 5.000.000.

Saat ini UPZISNU sedang menyiapkan peluncuran kaleng tahap kedua sebanyak 600 kaleng dari target 3 ribu kaleng.

Hasil dari perolehan kaleng koin tersebut sebagaimana diurai di atas akan dikelola untuk kebutuhan warga Kepatihan, dan juga program KKS. (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi)