Daerah

Ketua NU Kepanjen: Saatnya Kembali kepada Ulama Sepuh

NU Online  ·  Senin, 1 April 2019 | 13:30 WIB

Malang, NU Online
Sampai dengan saat ini hanya di pesantren lah tempat pendidikan Islam yang terbaik yang mengajarkan materi keislaman yang luas dan mendalam. Sehingga masyarakat pun tidak boleh ragu mendidik putra-putrinya di pesantren ataupun di madrasah diniyah.

Hal ini diungkapkan Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Kecamatan Kepanjen, Malang, Jawa Timur KH Zainul Arifin di hadapan sekitar 3000 jama'ah yang menghadiri acara peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Baiturrahman Kepanjen, Ahad (31/3).

“Monggo, madrasah diniyah diisi agar putranya bisa mengaji dengan sungguh-sungguh," ajaknya.

Ia menambahkan, umat Islam jangan sampai salah dalam memilih guru agama. Pasalnya saat ini ungkapnya telah banyak aliran-aliran yang tidak jelas ditambah dengan fenomena bermunculannya ustadz-ustadz baru yang tidak jelas keilmuannya.

“Jangan mengikuti aliran-aliran yang tidak jelas,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Syarif Hidayatullah itu.

Lebih dari itu Kiai Zainul juga mengungkapkan keprihatinannya bahwa banyak ustadz-ustadz muda yang muncul secara instan lalu dengan gampang mengkafir-kafirkan NU dan ulamanya yang sudah sejak lama memperjuangkan Islam.

“Banyak orang baru jadi ustadz sudah mengkafir-kafirkan orang lain. Jangan mudah mengkafirkan orang," katanya.

Untuk itu, ia kembali mengungkapkan akan pentingnya kembali belajar kepada ulama sepuh dengan cara memondokkan anaknya di pesantren kiai sepuh yang salaf dan shaleh.

“Kalau di Malang ini generasi pertama ada pesantrennya Kiai Syamsudin. Generasi kedua pesantrennya Kiai Djazuli dan Kiai Kamali. Generasi Ketiga ada pesantren Kiai Wahab (Alm.) dan Kiai Muzani. Silahkan putra-putri panjenengan dimasukkan ke pesantren-pesantren ini," pungkasnya. (R Ahmad Nur Kholis/Muhammad Faizin)