Daerah

Ketua PCNU Banyuwangi: Sanad Keilmuan Ulama NU Sampai Rasulullah

Sen, 12 Juni 2017 | 20:43 WIB


Banyuwangi,  NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Banyuwangi menggelar peringatan Nuzulul qur'an di Pondok Pesantren Ibnu Sina, Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi. Minggu (11/6) sore.

Acara ini dihadiri langsung oleh Rais Syuriah PCNU Banyuwangi, KH Hisyam Syafaat, Ketua Tanfidziyah KH Masykur Ali dan Mentri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa beserta jajarannya, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas beserta jajarannya, dan ratusan warga nahdliyin yang tergabung dalam kepengurusan NU dan badan otonom di setiap tingkatan kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi.

Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziah PCNU Banyuwangi KH Masykur Ali menyampaikan, komitmen NU dalam mengawal pancasila dan NKRI sudah sangat jelas. Sejarah telah telah membuktikan bahwa perjalanan bangsa ini tidak terlepas dari peran ulama NU.

"Mulai dari perjuangan kemerdekaan, perumusan dasar negara Pancasila sampai perjuangn mempertahankan kemerdekaan, para kiai kita selalu hadir terdepan," tutur pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Sina menuturkan.

Komitmen dan ideologi perjuangan menegakkan NKRI ini, lanjutnya sudah tidak diragukan lagi. Mulai dari perjuangan Walisongo, Pangeran Diponegoro, perjuangan KH Moh Hasan Bisri, Raden Ajeng Kartini, sampai hari ini para tokoh-tokoh NU tetap berada di garda depan mengawal NKRI.

"Sebelum pemerintah menetapkan Juni sebagi pekan Pancasila,  1.160 kader PKP NU yang tersebar di seluruh pelosok Banyuwangi, terus berkomitmen NKRI harga mati, Pancasila Jaya". Tambah Kyai Masykur

Kiai Masykur pun juga menegaskan agar tidak ragu untuk berjuang di Nahdlatul Ulama. Karena sanad perjuangan dan keilmuan ulama NU jelas.

"Sanad perjuangan NU itu jelas, dengan kita mondok di pondok pesantren salafiyah, para kiai sanadnya juga lurus sampai ke Rasulullah, begitu juga yang belajar di Blokagung atau dimanapun itu, yang pesantrennya berhaluan Ahlusunnah Waljamaáh An Nahdliyah, pasti gurunya satu dan akan ketemu sanadnya sampai ke Rasulullah, SAW,” tegas Kiai Masykur.

Kemudian sambutan diakhiri dengan pekikan khas "Siapa kita? NU, NKRI ? Harga Mati, Pancasila ? Jaya,  pekikan ini di ikuti oleh ratusan warga nahdliyin yang memadati halaman SMK Ibnu Sina. (M. Sholeh Kurniawan/ Muslim Abdurrahman)