Lamongan, NU Online
Innalillahi wainnailaihi raaji’un. Mantan Ketua PW GP Ansor Jatim yang kini menjabat Ketua PCNU Lamongan, H. Moh. Farhan SAA tutup usia karena serangan jantung. Dia meninggal di usia 55 tahun sekitar pukul 10.58, Selasa (29/8). Keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) Lamongan berkabung atas kepergian senior Ansor Jawa Timur itu.
Hampir tak percaya mendengar kabar meninggalnya tokoh yang juga pimpinan Pondok Pesantren Roudlotul Muta’alimin Datinawong, Kecamatan Babat itu, sehingga kabar duka itu sempat mengagetkan berbagai kalangan. Betapa sebelumnya, dia masih terlihat sehat dan segar bugar.
<>Menurut informasi yang diterima, beberapa jam sebelum meninggal mantan ketua PW Ansor Jawa Timur itu masih membaca surat kabar di tempat usahanya, klinik dan Apotek Ar Roudloh, di kompleks Ruko Permata Lamongan, Jalan Pangsud, Lamongan. Salah satu pegawainya, mengatakan, saat membaca surat kabar sekitar pukul 10.00 itu Farhan sempat mengeluh kurang enak badan. Dia juga sempat meminta obat karena badannya terasa panas.
Namun demikian, sebelum karyawan apotek memberikan obat, Farhan lemas dan napasnya tersengal-sengal. “Saat itu juga kami menghubungi RSUD dr Soegiri agar dikirim tenaga medis dan ambulans,” kata pegawai tersebut.
Setelah menerima informasi per telepon itu, segera dua tenaga medis IRD dan dua dokter RSUD dr Soegiri bergegas ke kediaman Farhan, sesuai informasi yang diterimanya. Petugas berangkat dengan membawa ambulans dan perlengkapan medis.
Sampai tempat tujuan, mereka segera memeriksa Farhan dan memberikan perawatan darurat. Setelah itu, mereka membawa Farhan ke rumah sakit. Saat ke rumah sakit itu di dalam ambulans juga terdapat karyawan dari klinik dan Apotek Ar Roudloh.
Kerja keras telah dilakukan, namun ternyata Yang Maha Kuasa berkehendak lain. Begitu memasuki halaman rumah sakit, Farhan menghembuskan napas terakhirnya. “Jadi, beliau belum sempat diturunkan dari ambulans sudah wafat. Kita sendiri masih mencoba berusaha mengeceknya lagi, tapi memang benar beliau sudah wafat. Tepat kematiannya sekitar pukul 10.58,” turut Direktur RSUD dr Soegiri Lamongan dr Herry Wijianto.
Mendengar berita duka itu, banyak kalangan yang tidak langsung percaya begitu saja kabar meninggalnya Farhan. Bupati Lamongan Masfuk, misalnya, sempat dua kali telepon kepada direktur rumah sakit untuk memastikan kabar tersebut.
“Begitu saya menerima informasi, saya langsung mengecek lewat telepon kepada dokter Herry (Direktur RSUD dr Soegiri Herry Wijianto, Red). Bahkan, sampai dua kali dan sekali lagi kepada Pak Tsalits (Wabup Tsalits Fahami). Innalillahi wainna ilaihi raaji’un. Ternyata memang benar. Karena itu, saya langsung meluncur ke rumah sakit,” ungkap Masfuk.
Saat itu juga, selaku pribadi dan atas nama warga Lamongan, Bupati Masfuk menyampaikan turut berduka sedalam-dalamnya. “Semoga, amal ibadah beliau diterima Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan iman,” tambah Masfuk.
Kedua pasangan, Bupati Masfuk dan Wabup Tsalits merupakan pejabat pertama yang datang ke rumah sakit. Keduanya bahkan sempat membuka kain penutup jenazah dan menanyakan kejelasan penyebab meninggalnya Farhan kepada dokter rumah sakit. Pihak rumah sakit menyatakan bahwa Farhan meninggal karena serangan jantung.
Tak lama setelah itu, sekitar 15 menit kemudian, baru sejumlah pejabat seperti Ketua DPRD Lamongan Makin Abbas beserta anggota FKB, Ketua DPD PAN Lamongan Amar Saifudin, dan tokoh NU lainnya berdatangan. Karena itu, ruang IRD RSUD dr Soegiri sempat ramai pengunjung.
Setelah pemeriksaan dianggap cukup, hanya mengunggu sekitar setengah jam, kemudian jenazah Farhan dikirim ke rumah duka di kompleks Ponpes Roudlotul Muta’alimin Datinawong, Babat. Almarhum dimakamkan sekitar pukul 15.00 di pemakaman keluarga di dalam kompleks ponpes tersebut. (jp/hw)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua