Daerah

Ketua PCNU Surabaya: Ruqyah Aswaja Menjadi Solusi NU Urban

NU Online  ·  Kamis, 5 April 2018 | 13:45 WIB

Surabaya, NU Online
Saat hadir pada Pelatihan Praktisi Ruqyah Aswaja NU di Kantor PCNU Surabaya, Rabu (4/4), Ketua Pengurus Cabang NU Surabaya H Muhibbin Zuhri mengucapkan selamat datang di petilasan para auliya pendiri Nahdlatul Ulama.

"Di tempat yang kalian duduki hari ini, dulunya juga diduduki Kiai Hasyim Asy’ari, Kiai Wahab dan para ulama untuk bermusyawarah," kata Muhibbin mengingatkan semua yang hadir bahwa tempat tersebut adalah kantor pertama NU dengan nama Hoofdbestuur Nahdatoel Oelama (HBNO) atau kantor pusat NU yang pada 1956 kemudian pindah ke Jakarta.

"Pelatihan Praktisi Ruqyah Aswaja yang digelar di Kantor PCNU Surabaya ini sangat tepat. Saya yakin arwah para kiai dan ulama turut menyaksikan dan mendoakan kita semua," kata pria yang juga Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya ini diamini yang hadir.

Menurut Muhibbin abad ini adalah abad spiritualitas. Banyak masyarakat perkotaan dengan berbagai profesi mulai dari dokter, ilmuwan hingga masyarakat modern sudah pada puncaknya haus akan spiritualitas yang dalam bahasa Jawanya disebut sebagai mentok (buntu).

"Hal itu dibuktikan dengan banyaknya majelis dzikir di perkotaan seperti di Surabaya ini," terang Muhibbin.

Ketika masyarakat semakin tinggi gaya hidupnya dan semakin maju, maka sesungguhnya mereka mengalami masalah batin. Mereka haus akan spiritualitas.

"Dengan adanya Jamiyah Ruqyah Aswaja ini bisa menjadi solusi NU Urban," harap Muhibbin kepada kegiatan yang diikuti 130 peserta dari lembaga, banom NU dan masyarakat umum ini.

Turut hadir dalam Pelatihan Praktisi Ruqyah Aswaja Surabaya ini Ketua PC GP Ansor Surabaya H Farid Afif, Pendiri dan Pembina Ruqyah Aswaja Gus Allama A'lauddin Shiddiqy (Gus Amak), Ketua Jamaah Ruqyah Aswaja Mufrohul Walidein (Gus Ong). (Rof Maulana/Muhammad Faizin)