Daerah

Keuletan Antarkan Kesuksesan Fitriyah Jadi Perajin Manik-manik

NU Online  ·  Senin, 26 Februari 2018 | 10:01 WIB

Banyuwangi, NU Online
Jika berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi, sempatkan untuk berbelanja aneka kerajinan manik-manik, di Desa Blimbingsari, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi. Usaha yang dirintis oleh Nur Fitriyah dengan brand Blimbingsari Creative Craft (BCC) ini tak pernah lengang menerima kunjungan pelanggan di tingkat lokal sampai nasional.

Sebelum usaha ini mendapatkan omzet ratusan juta per bulan, ia menejelaskan waktu itu membutuhkan modal di bawah Rp 10 juta. Sembari ia melaksanakan tugas pengabdian mengajar di salah satu madrasah ibtidaiyah di desanya.

Di tahun 2003 gelang butterfly sangat populer di kalangan konsumen. Sampai-sampai di desa Fitriyah sendiri banyak perajin yang memproduksi aksesoris gelang tersebut. Berangkat dari peluang itu, ia juga ingin terlibat dalam bisnis kerajinan manik-manik ini.

Tak jarang waktu itu jumlah permintaan pasar lebih tinggi dibanding dengan proses produksi. "Karib saya menyarankan untuk menjadi pengepul kerajinan di Mandana Mas. Namun yang didapat bukan langsung persetujuan bergabung di perusahaan tersebut, melainkan harus  menyelesaikan permasalahan dan tantangan yang diberikan," terang mantan aktivis IPPNU saat dimintai keterangan.

Kendala yang dihadapi ketika itu adalah proses pembuatan dompet dari manik-manik. Merasa terusik dengan tantangan tersebut, karena produksi pembuatan dompet membutuhkan waktu lama dan ketelitian.

"Bisa dibayangkan, padahal yang paling populer gelang butterfly, ini malah suruh buat dompet. Sangat di luar ekspektasi," kelakarnya.

Dengan telaten ia mengerjakan dan sekaligus menyelesaikan tugas dan tantangan tersebut dengan memberdayakan perajin-perajin sekitar. Ia bersyukur bahwa tantangan tersebut dapat diselesaikan. "Meski di awal-awal banyak keterbatasan, namun ini adalah tantangan untuk menjadi lebih maju," katanya dengan yakin.

Lantas, pemilik Mandana Mas menerima menjadi salah satu pengepul dalam perusahaan tersebut. Ketika berhasil diterima, ia dituntut untuk lebih kreatif meningkatkan varian dan motif kerajinan yang disetorkan.

Kalung turtle adalah inovasi yang ditekuni Fitriyah ketika itu. Dengan motif kalung ini, kenaikan order permintaan cukup signifikan. Dalam waktu seminggu melayani permintaan tiga ribu lima ratus set kalung. Segmen pemasarannya merambah dari pulau dewata, Gersik, sampai Surabaya.

"Pertumbuhan ini menjadikan usaha ini mampu menyedot puluhan tenaga karyawan baru khususnya kalangan remaja. Sampai memiliki spesifikasi karyawan khusus. Seperti desainer, admin sosial media, sampai dengan pemasaran," ujar ibu dari tiga anak ini.

Aksesoris buatan perempuan berusia 44 tahun ini memiliki keunggulan unik-unik dan memiliki kualitas bagus menurut pengakuan para pelanggannya.

"Dengan kisaran harga mulai Rp 10 ribu, sampai Rp 1,25 juta, Anda dapat memiliki kerajinan manik-manik ini. Mulai dari cincin kawat kupu, kalung jagung string ball, dompet mexican, dompet kulit ular, dan lain-lain," terang Fitriyah.

Pengelolaan bisnis apapun, keterbukaan dalam membangun jaringan adalah fondasi yang sangat dibutuhkan karena perkembangan jaringan yang dimiliki dapat meningkatkan signifikansi usaha.

Selama satu tahu terakhir ini Fitriyah turut bergabung dalam beberapa asosiasi yang berkaitan dengan kerajinan di bawah naungan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Banyuwangi (baca; Asosiasi Banyuwangi Craft).

Kelebihan yang didapatkan selepas mengikuti asosiasi ini membuka pasar-pasar baru baik melalui online maupun offline. Ia juga bergabung dalam pasar online besutan pemerintah (banyuwangi-mall.com).

"Meski, keuntungan itu bukan hanya diukur materi. Bagi saya peningkatan SDM yang diprogramkan pemerintah melalui pelatihan itu juga keuntungan. Menjadi pengetahuan baru manajemen pemasaran sampai dengan keuangan. Berharap langkah ini memberikan semangat untuk terus berbenah," kata Fitriyah.

Dalam jangka beberapa bulan ke depan, Fitriyah bertekad membangun galeri yang lebih layak sebagai pusat oleh-oleh mengingat lokasi usahanya berdekatan dengan Bandara Blimbingsari. (M Sholeh Kurniawan/Alhafiz K)