Way Kanan, NU Online
Kepada 150 kader GP Ansor Way Kanan, Pengasuh pesantren Roudhotul Tholibin Kebonsari, Krenceng, Pare, Kediri, Jawa Timur, KH Maksum menegaskan sikap yang mesti dimiliki anggota Banser. Menurut Kiai Maksum, kedudukan Banser sebagai garda terdepan para kiai sangat istimewa.
<>
"Banser harus menjaga muru’ah, bukan sekadar serbaguna seperti bantu mengatur parkiran sepeda jika ada pengajian. Bukan seperti itu esensi serbaguna yang dimaksudkan," kata Kiai Maksum pada Diklatsar VIII Banser di pesantren Fathul Ulum asuhan Kiai Umar Shodiq, Way Kanan, Lampung, Rabu (25/6).
Banser, lanjut Kiai Maksum, ialah bagian Ansor yang dibentuk untuk membantu Syuriyah dan Tanfidziyah NU dalam menyebarkan nilai-nilai Islam.
"Banser harus supel, dekat dengan orang-orang yang adu jago, dengan pemabuk, namun jangan ikut-ikutan. Jadikan itu sebagai siasat mengajak orang bertobat. Sadarkan mereka yang salah jalan. Dekatkan dengan kiai," ujarnya.
Kiai dari Pare ini mengajak anggota Banser untuk bangkit menjadi pribadi yang disegani bukan ditakuti. "Banser harus disegani dan disenangi orang. Karena, orang yang ditakuti belum tentu disegani, yakni membuat orang tunduk di depan dan di belakang.”
Kalau hanya ditakuti, Banser selamanya tidak akan berhasil menyampaikan dakwah. Namun demikian, Banser harus memperlihatkan kegagahannya terhadap mereka yang mengganggu Islam Aswaja NU. (Gatot Arifianto/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua