Khatib Harus Kreatif dan Selektif Pilih Materi Khutbah
NU Online · Jumat, 25 Mei 2018 | 00:30 WIB
Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Pringsewu KH Hambali mengatakan para khatib Jumat di era saat ini dituntut lebih kreatif dalam menyampaikan materi khutbahnya. Para khatib harus melihat situasi dan kondisi jama'ah sehingga akan menghasilkan kualitas khutbah yang maksimal.
"Materi yang disampaikan harus variatif, tidak hanya satu sumber. Tidak hanya satu buku dipakai berulang-ulang hingga sampul bukunya pun sampai hilang," kata Ketua Umum MUI Pringsewu ini di depan para khatib di Kecamatan Adiluwih Pringsewu pada pelatihan khatib yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu, Kamis (24/5).
Kiai Hambali juga mengingatkan para khatib untuk berhati-hati dalam mencari sumber atau materi khutbah baik dari buku maupun sumber-sumber lainnya. Pasalnya saat ini berbagai macam paham banyak yang menyebarkan konten-konten khutbah yang tidak sesuai dengan kultur masyarakat Indonesia. Banyak materi khutbah yang bernada provokatif dan mengajak kepada pemahaman tekstual dan radikal.
"Seorang khatib harus memahami kondisi masyarakat dengan menyampaikan materi yang sesuai dengan situasi dan kondisi jamaah. Seorang khatib tidak boleh menyampaikan materi yang menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," imbaunya.
Senada dengan hal tersebut, Ahmad Rifai, Anggota Komisi Fatwa MUI Kabupaten Pringsewu yang menjadi pemateri pada kegiatan tersebut juga menjelaskan bahwa dalam memilih materi khutbah, para khatib harus bijak. Agar tidak melebar dan keluar dari substansi awal, para khatib hendaknya membawa teks ataupun catatan.
"Perlu diingat bahwa khutbah bukanlah ceramah yang tidak ada pakem-nya. Khutbah merupakan sebuah ibadah yang di dalamnya ada syarat dan rukun yang harus dipenuhi oleh khatib. Sehingga bila khatib melanggarnya, maka ibadahpun tidak sah. Itulah pentingnya teks atau catatan," ujarnya.
Para khatib juga lanjut Ketua LP Ma'arif NU Kabupaten Pringsewu ini, harus menyesuaikan materi khutbahnya dengan karakteristik dari jama'ah. Khatib harus menyesuaikan diri dan materi, agar yang disampaikannya dapat dipahami serta sesuai dengan keinginan dari jamaah.
"Sampaikanlah materi yang padat berisi dengan tema menarik. Insya Allah jama'ah akan mendengarkan dengan seksama. Tidak malah tidur," imbaunya disambut senyum para peserta kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Baiturrahim Tri Tunggal Kecamatan Adiluwih ini.
Khutbah tegasnya, merupakan forum strategis untuk melakukan perubahan mental para jama'ah. Ketika khutbah di suatu masjid berkualitas, maka jama'ah pun akan senantiasa menunggu sang khatib dan perubahan di masyarakat menuju ke arah yang lebih baik pun akan terlihat. (Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
2
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
3
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
4
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
5
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
6
Dirut NU Online Dorong PCNU Kota Bekasi Perkuat Media dengan Ilmu Pengetahuan
Terkini
Lihat Semua