Daerah

Khofifah Lantik Pengurus Baru Muslimat NU DKI Jakarta

Sab, 11 Juni 2016 | 10:01 WIB

Jakarta, NU Online
Bertempat di Balai Agung Kantor Gubernur DKI Jakarta, Pengurus PW Muslimat NU DKI Jakarta periode 2016-2021 resmi dilantik oleh Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, Jumat (10/6).

Acara juga dihadiri Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat serta Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta yang juga ketua PWNU DKI Jakarta, Saefullah.

Mengawali Sambutan, Hizbiyah Rochim, Ketua PW Muslimat NU DKI Jakarta, melaporkan hasil Konferwil dan beberapa rekomendasi dalam penguatan kapsitas anggota dan kader melalui majlis taklim, PAUD dan pemberdayaan ekonomi dengan pembentukan koperasi. 

Sedangkan, Khofifah dalam sambutannya mengajak hadirin melakukan doa bersama untuk mendiang petinju muslim legendaris dunia, Muhammad Ali yang hari ini bertepatan dimakamkan. "Ketokohan Muhammad Ali diakui dunia sebagai simbol tokoh perdamaian dan keberagaman," katanya.

Selain pelantikan, acara juga diiringi deklarasi Laskar Antinarkoba. Setelah deklarasi selanjutnya para laskar akan mendapatkan bimtek konselor, motivator dan penyuluhan.

"Laskar Antinarkoba ini sebagai ujung tombak melawan penyalahgunaan Napza (narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain)," katanya.

Tak hanya ikhtiar lewat pembentukan laskar, Khofifah juga mengajak jamiyah untuk meriyadhoi anak-anak dan keluarga sebagai upaya spiritual melindungi dari ancaman penyalahgunaan narkoba. “Karena godaan di luar begitu besar," tambahnya.

Ketua PWNU DKI Jakarta, Saefullah mengatakan akan terus melakukan konsolidasi ke-6 wilayah kota dan kabupaten bersama Muslimat NU menyelesaikan permasalahan umat. NU di ibukota harus mampu menjawab tantangan zaman.

Sementara Wagub Djarot Saiful Hidayat menyambut baik pembentukan Laskar Antinarkoba dan mengajak Muslimat NU untuk menyelesaikan bersama-sama problematika masyarakat, khususnya di DKI Jakarta.

“Narkoba sudah menjalar di segala lingkungan, mulai dari tentara, dosen, mahasiswa, pelajar, tukang ojek, pengguna narkoba tersebar dari lapisan umur. Tetapi yang kita hadapi sekarang adalah pengguna sedangkan pabriknya belum terselesaikan. Muslimat NU dapat menjadi obor dan pelita untuk mengisi jiwa-jiwa yang kosong, Muslimat NU dibutuhkan untuk memasuki ruang keluarga memberikan pengaruh positif tidak hanya secara lahiriah tapi juga batiniah (jiwa),” katanya. (Red: Fathoni)