Kiai Taufik Jelaskan Kemoderatan PBNU Sikapi Aksi 212
NU Online · Ahad, 1 Januari 2017 | 11:05 WIB
Salah besar ketika Nahdlatul Ulama (NU) dinilai berdiam diri dalam menyikapi masalah bangsa dan negara belakangan ini. Salah satunya dalam kasus Ahok yang melahirkan gelombang aksi umat Islam dari berbagai penjuru.
"Hanya saja, NU tetap mengedepankan nilai kemoderatan (tawasuth) dengan mendorong petinggi negeri ini berlaku adil dalam hukum. Bahkan, saksi ahli dari PBNU juga memberatkan kasus Ahok yaitu KH Miftahul Akhyar yang juga Wakil Rais 'Aam PBNU. Salah ketika PBNU dipandang membela Ahok," ujar Ketua PCNU Kabupaten Pamekasan RKH Taufik Hasyim pada pembukaan Konferensi MWCNU Kadur Pamekasan di Pesantren Miftahul Anwar, Pamoroh, Kadur, Pamekasan, Sabtu (31/12).
Informasi ini didapatkan Kiai Taufik saat silaturahmi dengan Rais 'Aam PBNU KH Ma'ruf Amin belum lama ini. Diterangkan oleh Kiai Ma'ruf, menjelang aksi 212 lalu, terdapat laporan intelejen adanya upaya menggulingkan pemerintahan yang sah dan menggantinya dengan ideologi lain melalui pengerahan massa untuk menguasai gedung istana dan DPR.
"Kiai Ma'ruf pun berusaha menjadi mediator antara pihak pengunjuk rasa, TNI, Polri, dan pemerintah. Maka atas mediasi KH Ma’ruf Amin itulah, unjuk rasa berhasil dialihkan ke Monas. Alhamdulillah, berjalan dengan lancar, aman, damai, dan dihadiri oleh semua elemen masyarakat," ujar Kiai Taufik.
Masih menurut KH Makruf Amin, tambahnya, sebenarnya unjuk rasa 212 itu sudah direncanakan beberapa tahun lalu oleh pihak-pihak yang ingin mengubah dasar negara Pancasila dan pihak yang tidak ingin Indonesia aman. Namun, mereka tidak menemukan kesempatan.
"Melalui kasus Ahok inilah mereka punya kesempatan. Tapi alhamdulillah berkat kerja sama Polri, TNI, dan NU tentunya mereka berhasil digagalkan," paparnya.
"Inilah NU. Dari dulu memang tidak gegabah dalam menyikapi gejolak bangsa. Semuanya disikapi dengan kepala dingin, tanpa harus terperangkap pada ujaran kebencian yang jelas-jelas bukan perilaku nabi kita," terangnya.
Konferensi MWCNU Kadur berlangsung hingga Ahad (1/1) sore. Kegiatan ini melibatkan pengurus MWCNU Kadur, perwakilan pengurus ranting NU dari sepuluh desa, lembaga, tokoh NU, dan banom NU Kadur. Usai pembukaan, malam harinya terdapat pembekalan dari sesepuh NU KH A Hamid Mannan Munif dan KH Fadli Ghazali.
Berdasarkan jadwal acara, Ahadnya diisi dengan pengesahan tatatertib, laporan pengurus MWCNU Kadur, pemandangan umum dan jawaban, sidang komisi, dan pengesahan hasil sidang komisi.
Pemilihan pengurus MWCNU Kadur masa khidmah 2016-2021 menjadi puncak dari konferensi. Pemilihan ini dipandu langsung oleh pengurus harian PCNU Kabupaten Pamekasan. (Hairul Anam/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua