Daerah

KKN STAI Sunan Giri Berantas Buta Aksara Arab

NU Online  ·  Kamis, 13 Februari 2014 | 14:07 WIB

Bojonegoro, NU Online
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sunan Giri Bojonegoro, kelompok di Desa Bogo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, memberantas buta aksara arab.
<>
Hal itu ditunjukkan dengan pembinaan kepada warga setempat selama tiga malam, mulai tanggal 10 sampai 12 Februari 2014 di TPQ Al-Choirot desa setempat.

Sekretaris KKN di Desa Bogo, Anisah mengaku, kegiatan ini merupakan usulan warga setempat. Setelah beberapa waktu lalu saat melakukan observasi, melihat kondisi dan informasi dari tokoh masyarakat untuk memberantas aksara arab di Desa Bogo Kecamatan Kapas.

"Setelah sekitar 20 warga yang mayoritas ibu-ibu ini akan diterjunkan ke masyarakat, untuk mengajarkan kepada warga lainnya," jelasnya kepada NU Online.

Selain itu, para peserta KKN di Desa Bogo juga mengundang narasumber yang kompeten, yakni ketua majlis pembina (mabin) TPQ An-Nahdliyah cabang Bojonegoro, Shodiqin.

Ketua karang taruna dan juga ketua TPQ Al-Choirot, Kusbaliyah mengaku sangat mengapresiasi kegiatan penuntasan buta aksara arab di Desa Bogo. Pasalnya diharapkan, seluruh warga setempat mampu membaca Al-Qur'an dengan baik dan sempurna.

"Penuntasan aksara arab ini, dilakukan dengan dikembangkan di lingkungannya masing-masing, untuk mengajari warga lainnya," terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Bogo, Indarti mengatakan, pelatihan dilakukan tiga hari ini sangat membantu Desa Bogo dalam mengembangkan agama Islam dan pelajaran Arab di daerah tersebut.

"Semoga pelatihan dan tujuan baik ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar," jelasnya.

Ketua Mabin Cabang Bojonegoro, Shodiqin sebelum memberikan materi penataran mengimbau kepada para orang tua, peserta penataran agar tidak berhenti menuntut ilmu. Tetapi meminta tetap bersemangat mencari ilmu, meskipun sehari-hari disibukkan dengan aktivitas beragam.

Ia berharap, dengan belajar Al-Qur'an ini dapat ditularkan kepada warga masyarakat lainnya. "Sebaik-baik orang, yang mau mengajarkan ilmunya kepada orang lain," pungkasnya.

Para peserta yang rata-rata ibu-ibu dan bapak-bapak setempat itu, tampak bersemangat dengan materi yang disampaikan kepala mabin cabang Bojonegoro. Tiap malam pesaerta selalu bertambah pada kegiatan yang diselenggarakan tiga malam tersebut. [Muhammad Yazid/Abdullah Alawi]