Daerah

KKN UGM Kenalkan Sains Terapan di Madrasah 

Sel, 23 Juli 2019 | 14:00 WIB

KKN UGM Kenalkan Sains Terapan di Madrasah 

Mahasiswa UGM saat berada di MTs Darunnaja, Ketahun, Bengkulu Utara.

Bengkulu Utara, NU Online
Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gajah Mada UGM) Yogyakarta mendatangi MTs Darunnaja, di Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu.
 
Adapun yang menjadi lahan garapan KKN meliputi berbagai aspek, mulai dari perekonomian, sumber daya manusia hingga pendidikan. “KKN UGM yang diterjunkan di Kecamatan Ketahun adalah program kampus bekerja sama dengan Kementerian PUPR. Tujuan utama untuk mengidentifikasi permasalahan desa penyangga KTM Lagita” tutur ketua kelompok, Dito, Selasa (23/7).
 
Dalam hal pendidikan, kelompok yang beranggotakan 27 mahasiswa itu memfokuskan kegiatannya di MTs Darunnaja. “Berbaur dengan santri merupakan sesuatu yang mengagumkan. Dan madrasah mempunyai daya saing dengan sekolahan-sekolahan umum,” ungkapnya.
 
Pada kesempatan ini, peserta KKN mengenalkan  mini eksperimen sains terapan berupa proses terjadinya banjir, gunung meletus, roket air, rangkaian listrik sekunder. “Semua dipraktikkan bersama santri dan siswa kelas IX,” jelasnya.
 
Melihat hal tersebut, para santri tampak antusias dengan berebut maju untuk memahami materi yang disampaikan. Mereka demikian tertarik terhadap sejumlah percobaan yang dilakukan.
 
Aksi praktik outdor tersebut dipandu Shofi Khansa Aufa. Dirinya juga sangat senang karena betapa semangatnya santri dan peserta didik di sekolah setempat ingin tahu atas sejumlah praktik yang dilakukan.
 
“Saya mengapresiasi luar biasa semangat para santri,” kata Shofi. Bahwa  dunia sains saat ini mengalami perkembangan, banyak peserta didik di Indonesia yang akhir-akhir ini berhasil menjuarai sejumlah lomba sains tingkat dunia.
 
Dirinya berharap semangat tersebut tidak semata tersaji saat ini. “Harapan kami, selepas ini ada santri yang termotivasi dengan sains. Demikian pula semakin giat mempelajari dan siap bersaing di kancah nasional bahkan internaional,” katanya kepada NU Online.
 
Di sisi lain, menurut Suriana, guru yang mendampingi kegiatan tersebut, kegiatan ini setidaknya mampu memancing himmah satau semagat santri untuk lebih mendalami kajian sains. 
 
“Saat ini banyak ajang untuk mengeksplor kemampuan santri di bidang sains. Peran pemerintah juga sudah sangat bagus dengan kerap menggelar lomba. Kompetisi sains madrasah merupakan bukti kalau madrasah banyak menyimpan potensi di bidang sains, bahkan sains terapan,” pungkasnya. (Mangun Kuncoro/Ibnu Nawawi)