Bandung, NU Online
Sejumlah bencana melanda negeri ini. Mulai pulau Lombok Nusa Tenggara Barat, kemudian gempa dan tsunami di kawasan Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Karenanya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyerukan nahdliyin untuk membacakan qunut nazilah dan melaksanakan istighotsah, pembacaan shalawat, dan pembacaan manaqib.
Dan sebagai bentuk ketakdziman kepada para ulama dan kepedulian kepada bangsa Indonesia, Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Jawa Barat menggelar istigotsah, tahlilan, dan shalawat, Kamis (4/10). Kegiatan dipusatkan di Masjid Al Furqan, kampus setempat.
"Saba masjid adalah program kerja rutin yang dilaksanakan oleh KMNU UPI setiap malam Jumat,” kata M Irfansyah Maulana.
Mereka berkeliling ke masjid di sekitar kampus UPI untuk mendakwahkan amaliyah Aswaja An-Nahdliyah seperti tahlilan, shalawatan, dan pembacaan maulid Al-Barzanji atau ad-Diba'i.
“Kebetulan kami membaca surat edaran PBNU perihal istighotsah untuk korban bencana alam,” kata Ketua KMNU UPI ini.
Karenanya pada Kamis malam tersebut disertakan pula pembacaan istigotsah untuk korban bencana alam dan keselamatan bangsa Indonesia yang digelar di Masjid Al Furqan UPI.
Melalui kegiatan ini, KMNU UPI ikut mendoakan yang terbaik untuk korban bencana alam di Lombok, Donggala, dan Palu. “Serta mendoakan untuk segenap bangsa Indonesia agar senantiasa diberi keberkahan, keselamatan, kedamaian, dan dijauhkan dari segala perpecahan atau disintegrasi bangsa,” harapnya.
Istighotsah yang dibaca adalah ijazah dari Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya. Acara dihadiri puluhan anggota KMNU UPI lintas fakultas.
Pada kesempatan tersebut, juga dibacakan Maulid Ad-Diba'i karya Al-Imam Wajihuddin Abdur Rahman bin Muhammad bin Umar bin Ali bin Yusuf bin Ahmad bin Umar ad-Diba`i Asy-Syaibani Al-Yamani Az-Zabidi Asy-Syafi`i. (Ibnu Nawawi)