Daerah

Komitmen Lahirkan Pemimpin Berkualitas, NU-Muhammadiyah Jepara Bersatu

NU Online  ·  Jumat, 8 April 2016 | 14:00 WIB

Jepara, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jepara membuat sejarah baru. Dua ormas Islam terbesar di Indonesia ini bertemu di gedung NU, Jalan Pemuda 51 Jepara, Rabu (06/04). Pertemuan tersebut diyakini sebagai awal perjuangan NU dan Muhammadiyah untuk membangun Jepara. 

Rais Syuriah PCNU Jepara, KH. Ubaidillah Nur Umar mengaku bangga dan bersyukur Muhammadiyah mau bersilaturahim ke gedung NU.

”Alhamdulilah Muhammadiyah mau nyedak (bersilaturahim) ke gedung NU. Selama saya menjadi pengurus NU, baru kali ini pengurus NU dan Muhammadiyah Jepara bertemu,” terang Mbah Ubaid, sapaan akrabnya.

Mbah Ubaid mengakui selama ini anggota NU maupun Muhammadiyah, utamanya di tingkat bawah berseberangan dalam hal khilafiyyah. 

”Padahal Imam Syafii ketika ziarah ke makam gurunya Maliki, saat salat Subuh ya pakai Qunut. Sekarang sebenarnya bukan lagi bahas khilafiyyah. Kalau bahas khilafiyyah maka tak bisa bersatu,” tambahnya.

”Kalau NU dan Muhammadiyah bersatu, saya yakin ketika ada pengambilan keputusan DPRD dan Pemkab akan memperhitungkan. Semisal soal karaoke,” jelasnya sebagaimana rilis yang diterima NU Online.

Suasana gayeng dan penuh keakraban terlihat dalam acara yang dihadiri 40 orang dari PDM, dan 50 dari NU ini, ketika Mbah Ubaid menceritakan bahwa PDM Jepara merupakan saudara kadung dari mbah buyut pengurus NU. Juga beberapa anggota pengurus kedua ormas itu.

Ketua PDM Jepara H. Fachrurrozi dalam sambutannya menjelaskan, NU dan Muhammadiyah saling mendukung dalam banyak hal. Ia mencontohkan beberapa anak PDM Jepara kuliah di Unisnu Jepara. Juga demikian PKU Muhammadiyah rata-rata pasiennya merupakan warga NU. Ia sepakat bahwa warga NU dan Muhammadiyah jangan lagi menjadi objek dalam kebijakan tertentu, salah satunya Pemilukada.

”Kami tak mengusung salah satu calon tertentu dalam Pemilukada. Kami dorong warga Muhammadiyah tidak golput,” ujarnya.

Fachrurrozi juga sepakat bersama NU menangkal paham-paham yang sifatnya melenceng dari akidah Islam. Karena Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah.

”Ini (pertemuan NU dan Muhammadiyah, Red) sangat bagus. Pertemuan ini tak hanya untuk pengurus tingkat atas, tetapi sampai ke kecamatan dan desa. Muhammadiyah harus bersatu,” tandasnya.

Ketua PCNU Jepara, KH Hayatun Abdullah Hadziq dalam paparannya menegaskan bersatunya NU dan Muhammadiyah untuk membangun Jepara. 

Menurutnya warga NU dan Muhammadiyah jangan sampai menjadi objek dalam kepentingan sesaat oleh kepentingan tertentu. ”NU dan Muhammadiyah akan menjadi kekuatan yang luas biasa untuk melahirkan pemimpin umat berkualitas,” pungkasnya. (Syaiful Mustaqim/Zunus)