Daerah

KPK: Terjadi Lonjakan Pengaduan Korupsi di Jawa Timur

NU Online  ·  Ahad, 29 Desember 2013 | 05:39 WIB

Jombang, NU Online
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan, pengaduan dugaan kejahatan korupsi di Jawa Timur mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Selain tingginya jumlah kejahatan korupsi, dugaan dana yang dikorupsi juga tergolong besar.
<>
"Laporan korupsi dari Jatim yang masuk ke KPK mengalami peningkatan, namun saya tidak hafal datanya," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjayanto usai memberikan ceramah pada rapat kerja pengurus dan anggota Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama se-Jatim di aula pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Sabtu (28/12).

Sebenarnya, lanjut Bambang, bukan hanya Jatim. Hampir semua provinsi mengalami gejala serupa. Semisal DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Jawa Barat, dan beberapa provinsi besar lainnya.

Jawa Timur termasuk provinsi dengan potensi tinggi kejahatan korupsi karena APBD-nya juga besar. Logikanya, di mana putaran uang besar maka potensi penyalahgunaannya pun besar. “Dengan kata lain, jika APBD besar maka potensi korupsinya juga besar," jelas Bambang.

Bambang memastikan, semua pengaduan yang masuk ke KPK pasti ditangani. Sejauh ini pengaduan sudah ada yang sampai masuk pengadilan dan vonis. Sebagian ada yang masih dalam proses penyidikan. "Termasuk di Jatim juga sudah ada yang kami tangani," tambah Bambang.

Adapun raker RMI berlangsung selama dua hari, Sabtu-Ahad (28-29/12). Ketua PW RMI NU Jatim H Reza Ahmad Zahid mengatakan, selama dua hari RMI membahas persoalan dan agenda program hasil kerjasama dengan sejumlah kalangan untuk periode lima tahun mendatang.

"Kehadiran sejumlah kalangan diharapkan memberikan gambaran jernih bagi program RMI ke depan bagi para peserta khususnya pengurus,” pungkas H Reza. (Syaifullah/Alhafiz K)