Daerah KONFERWIL IPNU JATIM 2018

Kreasi IPNU Malang, Sulap Kulit Jeruk Jadi Makanan Ringan

Jum, 3 Agustus 2018 | 07:00 WIB

Banyuwangi, NU Online
Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Kecamatan Dau Kabupaten Malang, Jawa Timur menemukan makanan ringan atau camilan dari kulit jeruk. Dengan sejumlah percobaan dan upaya tanpa lelah, akhirnya kulit jeruk yang awalnya dibuang, kini dapat menjadi sumber penghasilan.

“Di kecamatan Dau ada Desa Selorejo yang terkenal dengan komoditas jeruk beby orange dan jeruk baby javana,” kata M Irfan Alief, Jumat (3/8). Hampir seluruh warga memiliki perkebunan jeruk, lanjut Ketua PAC IPNU Dau Kabupaten Malang ini.

Jeruk itu dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia. Dalam sekali pengiriman, biasanya bisa mencapai tiga hingga empat ton, tergantung permintaan pelanggan. “Harga setiap kilo berkisar lima hingga tujuh ribu rupiah, disesuaikan musim,” katanya.

Namun masih belum ada yang berpikir tentang manfaat dari kulit jeruk yang ada. Tidak sedikit yang membuang kulit jeruk ke sembarang tempat, termasuk ke sungai dan persawahan.  

Saat itulah mulai terbesik untuk mencari solusi. Dengan inovasi yang dikembangkan, akhirnya mereka mencetuskan kulit jeruk dapat dimakan dengan konsep Maju, alias manisan jeruk. “Dari keprihatinan tersebut kami menemukan solusi mengurangi limbah kulit jeruk dengan dibuat makanan camilan,” ungkapnya.

Proses pembuatan tergolong mudah karena menggunakan cara tradisional. Alat yang digunakan di antaranya pisau, sendok, baskom, kaleng, panci, wajan, talam, kompor, dan alat penjemur. “Dari alat tradisional itulah kemudian kami memproduksi kulit jeruk menjadi makanan ringan,” terang Ifan.

Konsep manfaat akhirnya dilakukan dengan menghimpun para pelajar sekitar. Mereka bisa melakukan mulai dari mengumpulkan, memilah, merendam, menghilangkan kulit bagian dalam atau kulit yang berwarna putih. “Termasuk memotong, merebus, mengeringkan hingga menjemur di bawah terik matahari dan pengemasan,” ungkapnya.

Setelah masuk pada tahap akhir yaitu pengemasan, produk dikemas dalam plastik atau kardus. Dalam proses pengemasan ini harus dilakukan secara baik agar dapat menarik minat pelanggan untuk membeli produk. “Desain unik juga menjadi pertimbangan sehingga menjadi nilai tambah dalam menarik minat pelanggan,” pungkasnya. (Rof Maulana/Ibnu Nawawi)