Daerah

Kuliah Umum UNU Purwokerto Bahas Penerapan Islam sebagai Rahmat Semesta

Sen, 15 Mei 2023 | 22:15 WIB

Kuliah Umum UNU Purwokerto Bahas Penerapan Islam sebagai Rahmat Semesta

Kuliah Umum tema Islam Rahmatan lil ‘Alamin: The Contextualization in Indonesia and Iran diadakan UNU Purwokerto, Ahad (14/5/2023). (Foto: Djarmanto)

Banyumas, NU Online
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto Kabupaten Banyumas Jawa Tengah mengelar Kuliah Umum atau Studium Generale dengan tema Islam Rahmatan lil ‘Alamin: The Contextualization in Indonesia and Iran, Ahad (14/5/2023).

 

Humas UNU Purwokerto Tegar Satria, menyampaikan kegiatan tersebut menghadirkan narasumber akademisi dari Universitas Qom Iran, yang memikili kepakaran di bidang Filsafat Islam yakni Qasem Muhammad. Sementara narasumber dari UNU Purwokerto sendiri adalah Kepala Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) UNU Purwokerto, yang mendalami isu maqashid al-syariah, Akhmad Sulaiman.


Narasumber pertama, Qasem Muhammad menyampaikan materi yang diberi judul Minoritas Agama 'Diri' atau 'Yang Lain' dalam Pemerintahan Islam. Dia menerangkan bahwa manusia memiliki tiga macam hak, yakni hak sebagai manusia, hak sebagai Mukmin, dan hak sebagai warga negara.


"Sebagai warga negara, hak-hak non-Muslim di negara Islam dijaganya. Hak-hak non-Muslim yang dijaga meliputi hak sosial, hak beragama, hak peradilan, dan hak ekonomi," jelasnya.


Menurutnya, hak-hak ini telah dijaga dan dalam konteks saat ini dipraktikkan di negara Iran.


Adapun narasumber kedua, Akhmad Sulaiman menyampaikan materi berjudul Islam Substantif-Kontekstual-Terobjektifikasi sebagai Pondasi Rahmat Semesta, Diskursus dan Metodologi.


Sulaiman menegaskan Islam harus dipahami secara kontekstual dan dengan berbasis pada tujuan-tujuan syariat. "Dalil-dalil partikular harus diselaraskan dengan prinsip maslahat, rahmat, hikmah, dan keadilan," kata Akhmad Sulaiman.


"Lebih jauh, agar kerahmatan Islam dapat diterima oleh semua orang termasuk non-Muslim, ajaran-ajaran Islam harus diobjektifikasikan. Sebagai contoh, Ketuhanan Yang Maha Esa bisa diterima oleh semua orang di Indonesia adalah merupakan bentuk objektifikasi dari ayat pertama Al-Qur'an Surat Al-Ikhlas. Pancasila merupakan contoh nyata dari objektifikasi," terangnya.


Kegiatan berlangsung lancar dan interaktif. Penyampaian materi dibawakan dengan paparan serta diskusi. Dekan Fakultas Agama Islam, Naeli Rosyidah bertugas sebagai moderator dalam kegiatan yang diikuti 150 peserta. Hadir pula Wakil Rektor 1, Dekan, para dosen, serta sejumlah tamu undangannya.


Kontributor: Djarmanto
Editor: Kendi Setiawan