Daerah

Kunjungi Madrasah NU, Delegasi Timor Leste Tertarik dengan Sistem Pesantren

Kam, 27 Oktober 2016 | 12:25 WIB

Kunjungi Madrasah NU, Delegasi Timor Leste Tertarik dengan Sistem Pesantren

Delegasi Timor Leste studi banding ke An Nahdlah

Depok, NU Online
Delegasi dari Timor Leste Coalition for Education (TLCE) mengadakan studi banding ke Madrasah An Nahdhah, salah satu lembaga pendidikan NU yang beralamat di Kelurahan Pondok Petir Kecamatan Bojongsari, Kota  Depok, Rabu (26/10) kemarin. Delegas non Muslim ini tertarik dengan sistem pesantren yang ada di madrasah ini dan ingin menerapkannya di Timor Leste.

Kunjungan delegasi Timor Leste ke Indonesia ini sebenarnya terkait kebijakan pendidikan secara umum di Indonesia dan juga implementasinya. Mereka datang di Indonesia difasilitasi oleh Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) yang dipimpin oleh Abdullah Ubaid.

Salah satu kegiatan yang dilakukan di Indonesia adalah berkunjung ke sekolah. Mereka ingin belajar di sekolah Indonesia yang menerapkan sistem belajar 24 jam. Kemudian mereka mememfokuskan perhatian pada model sekolah terpadu seperti pesantren. Siswa bisa belajar, bermain, bersosialisasi dengan masyarakat, dan juga melakukan beberapa kegiatan ilmiah.

Presiden TLCE Augusto Pires yang memimpin delegasi mengatakan, pendidikan di pesantren itu sudah terpadu dan patut ditiru. Dalam pesantren, tersedia semua jenjang pendidikan, mulai dari dasar, menengah, hingga perguruan tinggi.

“Tempat tinggal dan ketersediaan gizi juga sudah terprogram dengan baik dengan model asrama. Model pendidikan yang terintegrasi seperti ini perlu diterapkan di Timor Leste. Di sana hanya ada satu pesantren,” katanya.

Abdullah Masud, kepala Madrasah Aliyah An-Nahdhah, menyambut baik kunjungan pegiat pendidikan dari Timor Leste ini. Mas'ud bercerita, para pendiri pesantren dan sekolah ini sama seperti aktivis TLCE. Para pendirinya adalah para aktivis lembaga swadaya masyarakat, yang juga fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan.

An-Nahdhah menampung siswa dari berbagai daerah Indonesia, tidak dari Jakarta atau pulau Jawa saja.

Dalam kesempatan itu pihak An-Nahdhah bahkan menyanggupi untu memberikan kesempatan beasiswa kepada siswa dari Timor Leste yang mau bersekolah di pesantren an-Nahdhah.

"Kalau ada anak Timor Leste yang mau sekolah di sini, kami akan terima dengan senang hari dan juga akan kami berikan beasiswa sampai lulus sekolah," kata Mas'ud. (Khoirul Anam)