Daerah

Kunjungi Pesantren, Bupati Pringsewu dan Santri Baca 'Shalawat Corona'

Kam, 18 Juni 2020 | 07:07 WIB

Kunjungi Pesantren, Bupati Pringsewu dan Santri Baca 'Shalawat Corona'

Bupati Pringsewu H Sujadi didampingi Pengasuh Pesantren Mambaul Hisan bershalawat bersama para santri (Foto: Istimewa)

Pringsewu, NU Online

Corona itu makhluk Allah.
Manusia itu hamba Allah.
Semua alam itu ciptaan Allah.
Ayo berdoa kepada Allah.


Ya Nabi Salam Alaika.
Ya Rasul Salam Alaika.
Ya Habib Salam Alaika.
Shalawatullah Alaika.


Inilah bait shalawat yang dilantunkan bersama-sama oleh Bupati Pringsewu, H Sujadi dan para santri Pondok Pesantren Mambaul Hisan Marbalak, Margakaya, Pringsewu, Lampung, Rabu (18/6). Shalawat yang oleh bupati diberi nama Shalawat Corona ini mewarnai kunjungannya dalam rangka pencegahan Covid-19 dan sosialisasi New Normal Life (tatanan kehidupan baru) di pesantren.


"Kita bersama-sama berdoa semoga wabah Corona ini akan segera diangkat oleh Allah dan digantikan dengan kenikmatan untuk beraktivitas dan beribadah seperti kondisi normal sebelumnya," katanya saat kunjungan yang dibarengkan dengan bakti sosial ini.


Pada kesempatan tersebut, bupati yang juga alumni Pesantren Al Asyariyah Kalibeber Jawa Tengah ini berkesempatan berdiskusi dengan para santri. Ia menjelaskan tentang pentingnya pola hidup sehat dan hikmah dari adanya wabah ini.


"Semoga pesantren dan santri di sini dijauhkan dari segala penyakit. Mendapat ilmu yang bermanfaat. Pengasuh dan gurunya senantiasa sehat sehingga pondok ini selalu berkah. Al Fatihah," harapnya.


Saat ini sebagian santri di Pesantren Mambaul Hisan sudah kembali melakukan aktivitas pembelajaran. Pesantren khusus anak-anak dan menghafal Qur'an ini diasuh oleh KH Nasihudin yang juga A'wan PCNU Kabupaten Pringsewu. Pesantren ini juga sudah memiliki lembaga formal setingkat SD yang menjadi tempat santri bersekolah.


Pesantren ini menjadi tujuan kunjungan karena pesantren menjadi lembaga yang perlu mendapat perhatian terkait protokol kesehatan yang berbeda dari tempat-tempat lain. Jumlah banyak santri pesantren dan sarana prasarana menjadi kendala utama dalam menerapkan social distancing dan protokol kesehatan lainnya.


Oleh karenanya, Rabitah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kabupaten Pringsewu telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan para pengasuh pesantren di Pringsewu dalam menyiapkan diri untuk menerima kembali santri. 


Sebagai asosiasi yang membidangi pesantren di Nahdlatul Ulama, RMINU Pringsewu melakukan berbagai upaya agar dalam proses kembalinya para santri ke pesantren, terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.


"Jangan sampai terjadi pesantren menjadi klaster baru dalam penyebaran Covid. Pesantren harus bisa menerapkan protokol kesehatan khusus untuk memutus rantai penyebaran virus ini," kata Sekretaris RMINU Pringsewu Hizbullah Huda saat rapat gabungan PCNU di Gedung NU beberapa waktu lalu.


Ia menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan langkah agar proses kembalinya santri ke pesantren dan aktivitas selama di pesantren berjalan dengan lancar. Di antaranya melalui komunikasi dengan Gugus Tugas Penanggulangan Covid tingkat kabupaten dalam melakukan pengecekan kesehatan para santri.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin