Daerah

Lagi, Kemenag Jember Luncurkan Kampung Zakat Terpadu

Kam, 12 Maret 2020 | 03:45 WIB

Lagi, Kemenag Jember Luncurkan Kampung Zakat Terpadu

Penyelenggara Zakat Wakaf Kantor Kemenag Jember sekaligus Direktur Kampung Zakat Jember, Muhammad Muslim saat memberikan sambutan dalam Peluncuran Kampung Zakat Terpadu di Dusun Paluombo, Desa Sumbersalak, Rabu (11/3).

Jember, NU Online

Setelah sukses meluncurkan kampung binaan di Kecamatan Sunberjambe melalui program Kampung Zakat Terpadu sekian tahun yang lalu, kini Kantor kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jember kembali menggelar program serupa. Lokasinya berada di sebuah kampung yang cukup menjorok di Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Jember, Jawa Timur, tepatnya Dusun Paluombo. Sejauh ini, dusun tersebut dikenal cukup miskin, sehingga tidak sedikit warga yang mengadu untung di luar negeri sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dan TKW (Tenaga Kerja Wanita).

 

“Tingkat kemiskinan di kampung ini sangat tinggi. Tidak hanya itu, jumlah TKI dan TKW ke luar negeri juga tinggi, bahkan tertinggi di Kabupaten Jember, sehingga membutuhkan sentuhan kita untuk membangun kampung ini secara komprehensip,”ujar Penyelenggara Zakat Wakaf Kantor Kemenag Jember sekaligus Direktur Kampung Zakat Jember, Muhammad Muslim di sela-sela acara Peluncuran Kampung Zakat Terpadu di Dusun Paluombo, Desa Sumbersalak, Rabu (11/3).

 

Kemiskinan dan anak putus sekolah berkelindan cukup erat, apalagi di daerah terpencil seperti Sumbersalak. Lebih-lebih banyak orang tua yang meninggalkan rumahnya untuk bekerja di rantau. Karena itu, Kampung Zakat Terpadu, juga menyiapkan beasiswa bagi anak-anak di kampung tersebut.

 

“Harapan kami, kelak anak-anak itu apat kembali dan membangun desanya,” tukas Muslim.

 

Alumni Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura itu menambahkan, Dusun Paluombo ini tergolong unik. Bukan hanya masyarakatnya yang pekerja keras, tapi dusun ini juga menyimpan masalah sosial yang sangat pelik.

 

“Dari data yang kita himpun, jumlah anak yatim sangat tinggi, baik yatim biologis maupun yatim social,” tandasnya.

 

Dijelaskan, akibat tingginya warga yang menjadi tanaga kerja ke luar negeri, banyak anak usia sekolah yang ditinggal bekerja oleh orang tuanya. Akibatnya mereka yatim secara sosial, karena tidak mendapatkan perhatian sebagaimana mestinya dari ayah dan ibu mereka.

 

“Mereka tinggal sama kakek neneknya, ada yang dititip ke tetangga dan lain sebagainya, ini memprihatinkan. Butuh perhatian serius dari kita agar mereka tetap tumbuh menjadi kader bangsa yang baik dan berkualitas,”tambahnya.

 

Di tempat yang sama, Kepala Kantor Kemenag Kabuupaten Jember, Muhammad menjelaskan bahwa program Kampung Zakat Terpadu yang didukung oleh semua Lembaga Amil Zakat di Kabupaten Jember ini akan melakukan pembangunan berkelanjutan di dusun Paluombo.

 

”Kita akan berkerjasama membangun kampung ini dari segala segi yang dibutuhkan oleh masyarakat,”tandasnya.

 

Ia menegaskan, dalam program Kampung Zakat Terpadu, Kemenag bersama Baznas dan LAZ (lembaga amil, zakat) akan meluncurkan program satu rumah satu sarjana, beasiswa anak yatim sampai perguruan tinggi, santunan janda dhuafa dan pemberdayaan SDM.

 

“Semua akan kita bangun, dengan berkolaborasi bersama semua LAZ. Saya pikir tidak sulit untuk membangun kampung ini menjadi lebih baik dan maju,”pungkasnya.

 

Setidaknya ada sepuluh Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang ikut bergabung untuk membangun Kampung Zakat Terpadu tersebut. Antara lain adalah, UPZ Kemenag Jember, LAZ RIZKI, LAZ AZKA, Yatim Mandiiri, YDSF, LAZISNU, LAZISMU, Nurul Hayat, BMH, Nurul Falah, UPZ IAIN Jember, dan Tanoker Ledokombo.

 

Sementera itu, Camat Ledokombo, Jono Wasinudin menyambut baik lahirnya Kampung Zakat Terpadu di wilayahnya.

 

“Ini sangat sinergis dengan apa yang kita cita-citakan bersma, karena kampung ini memang sedikit terisolir berada di pojok, tapi akses jalan sangat baik ke lokasi ini,” ucapnya.

 

Pewarta: Aryudi AR

Editor: Muhammad Faizin