Daerah

Lakpesdam NU Aceh Buka Posko Gempa Nepal

NU Online  ·  Selasa, 28 April 2015 | 20:07 WIB

Banda Aceh, NU Online
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdhatul Ulama (Lakpesdam NU) mulai Selasa (28/4) membuka posko peduli kemanusiaan gempa Nepal di Jalan HT Daud Syah No 43 depan SMPN 9 Peunayong, Banda Aceh. Posko tersebut dibuka bersama Yayasan Hakka Aceh.
<>
Gempa 7,8 skala Richter (SR) memporak-poranda Ibukota Kahmandu, Nepal, Sabtu (25/4) pagi, sudah menyebabkab 3 ribu lebih orang di empat negara meninggal dan diperkirakan akan terus bertambah. Pasalnya, ribuan korban masih terperangkap di bawah puing-puing bangunan atau juga material longsor di Gunung Everest.

Koordinator aksi yang juga Sekretaris Yayasan Hakka Aceh, Acong mengatakan posko tersebut akan dibuka selama dua minggu. Dia mengatakan sumbangan para penyumbang bisa disalurkan melalui Bank BRI An. Posko Bantuan Kemanusian Hakka Aceh, Nomor Rekening. 0037-01-009363-53-9. Selain itu, penyumbang juga bisa mengantar langsung ke posko peduli kemanusiaan gempa Nepal.

“Bagi yang menyumbang memalui nomor rekening, kami memohon agar menggunakan angka unik misalnya, Rp 1.000.008, supaya kami mudah mencatatnya. Atau penyumbang juga bisa menghubungi nomor handphone saya, 0852 9797 9889 dan 0853 6008 5686,” kata Acong kepada Serambi, Senin (27/4) melalui siaran persnya.

Sementara itu, Sekretaris Lakpsdam NU Aceh Ismi Amran mengatakan, kegiatan tersebut turut dibantu oleh para pemuda Gampong Laksana, Gampong Mulia dan Gampong Peunayong, Banda Aceh, serta dan Gerakan Pemuda untuk Perubahan (Gempur) Aceh.

“Kami sangat mengharapkan bantuan dari semua pihak sehingga kita bisa meringankan sedikit beban saudara kita yang tertimpa musibah, walaupun kecil namun sangat berarti bagi masyarakat Nepal yang tertimpa musibah. Kita kan sudah merakan hal yang sama saat gempa dan tsunami 26 Desember 2014 lalu,” ujar Ismi.

Badan Survei Geologi AS (USGS) melaporkan gempa berkekuatan 7,8 SR dengan pusat gempa di Lamjung, sekitar 80 km baratlaut Kathamndu dengan kedalaman dangkal, hanya 11 km bawah bumi pada pukul 11.58 am waktu setempat. Gempa terburuk di negeri miskin Asia Selatan itu dalam 80 tahun terakhir juga merubuhkan ribuan rumah atau bangunan, menghancurkan kuil berusia beberapa abad dan memicu longsor di Gunung Everest. (tribunnews.com/Abdullah Alawi)