Daerah

Lamandau Kini Punya Anggota Baru Banser-Fatser NU

NU Online  ·  Senin, 4 Desember 2017 | 16:45 WIB

Lamandau, NU Online
Sebanyak 128 peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Dilatsar) angkatan pertama telah resmi menjadi anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Lamandau. Mereka berasal dari hampir seluruh Kecamatan di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.

Mereka dinyatakan lulus menjadi Banser-Fatser setelah mengikuti seluruh proses Diklatsar yang diadakan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Lamandau yang berlangsung di Nanga Bulik selama tiga hari, 1-3 Desember 2017.

"Alhamdulillah, dari 176 peserta yang mendaftar pada Diklatsar Banser-Fatser angkatan pertama ini, 128 diantaranya telah dinyatakan lulus dan kini resmi menjadi anggota Banser-Farser Lamandau. Adapun sisanya dinyatakan tidak lulus karena tidak menjalani semua atau sebagian proses selama Diklatsar berlangsung," ungkap Ketua PC GP Ansor Kabupaten Lamandau, Salman Azzuhri, Ahad (3/12) malam.

Salman menyebut, 128 peserta yang dinyatakan lulus Diklatsar meliputi 123 Banser (laki-laki) dan lima lainnya adalah Fatayat Serbaguna (Fatser/perempuan). Kesemuanya dipastikan telah mengikuti seluruh materi yang disuguhkan selama Diklatsar, baik materi yang sifatnya kognitif, afektif maupun psikomotorik,

"Mulai materi yang berkaitan dengan materi ke-NU-an, ke-Ansor-an, ke-Banser-an, ke-Indonesia-an atau wawasan kebangsaan, bela diri, hingga materi lapangan seperti pengamanan dan pengaturan lalu lintas," tambah Salman.

Diresmikannya anggota baru Banser-Fatser Lamandau ini juga ditandai dengan proses pembaiatan.

Salman mengatakan bahwa meski 128 peserta telah mengikuti semua materi yang disuguhkan, namun ditegaskan bahwa tanggung jawab untuk menjadi Banser-Fatser sesungguhnya belumlah selesai.

Pasalnya, kata dia, setelah Diklatsar tersebut para anggota Banser-Fatser yang baru ini tetap berkewajibkan untuk mengikuti proses pengkaderan selanjutnya dibawah komando Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser dan PC GP Ansor kabupaten Lamandau.

"Sebutannya juga Diklatsar, artinya semua materi yang disampaikan itu sifatnya adalah materi dasar, artinya anggota Banser-Fatser baru tersebut nantinya wajib untuk aktif mengikuti proses pengkaderan selanjutnya," tuturnya.

Sementara itu, Kasatkorcab Banser Lamandau, Saifudin Zuhri mengku bangga atas antusiasme serta kesungguhan peserta dalam mengikuti seluruh proses Diklatsar. Terlebih, kata dia, jumlah maksimal peserta yang awalnya hanya diarget sekira 70-100 orang, namun faktanya ternyata melampaui ekspektasi. 

Jumlah peserta Diklatsar tersebut juga disebut-sebut sebagai Diklatsar dengan peserta terbanyak dalam satu angkatan jika dibanding dengan peserta Diklatsar daerah lain di Kalimantan Tengah. Kondisi itu sangat disyukuri jajaran pengurus Ansor, apalagi Lamandau sendiri merupakan daerah baru karena baru berdiri sebagai kabupaten pada 15 tahun lalu.

"Saya juga berharap agar anggota Banser-Fatser yang baru hasil dari Diklatsar angkatan pertama di Lamandau ini tidak hanya banyak secara jumlah, namun juga dapat menjadi 'militer' NU yang militan, militan dalam menjadi benteng ulama, pembela agama, bangsa dan negeri. Karena bagi NU, Pancasila sudah Final dan NKRI Harga Mati!" serunya.

Diketahui, guna memastikan lancarnya kegiatan Diklatsar, pihak panitia juga sengaja mengundang sedikitnya tiga orang instruktur dari Satkornas Banser pusat selama Diklat berlangsung. Sebelumnya, kegiatan Diklatsar tersebut juga secara resmi dibuka oleh ketua PC NU Lamandau, Kiai Hamim, Jumat (1/12). (Hendi Nurfalah/Kendi Setiawan)