Daerah

Lebaran, Makam Sunan Kudus Ramai Peziarah

Sen, 18 Juni 2018 | 05:00 WIB

Kudus, NU Online
Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus Jawa Tengah nampak ramai oleh pengunjung saat lebaran hari ketiga, Ahad (17/6). Dilihat dari beberapa kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua di lokasi parkir, plat kendaraan tersebut banyak yang dari luar daerah, laiknya B, G, H, N, S dan lainnya.

Yayan, seorang peziarah asal Wonogiri menuturkan bahwa dirinnya sengaja ke sini saat perjalanan balik dari Wonogiri menuju Jakarta.

"Sengaja, ngajak keluarga dengan niat untuk ziarah ke sini. Kemarin kan mudik ke Wonogiri, jadi ini sebelum balik ke Jakarta dan disibukkan dengan aktivitas diniatkan singgah dulu untuk ziarah," tuturnya sebagaimana dilansir dari tribunjateng.com.

Hal senada juga dituturkan oleh Ihwan Amirul, orang Sulawesi yang sedang menempuh kuliah di Malang.

"Lebaran kemarin saya tidak pulang ke Sulawesi, tapi ke Jepara. Jadi pas perjalanan balik menuju Jawa Timur, saya niatkan berwisata religi ke sini, apalagi perjalanan saya lewat Kudus," ujarnya.

Pengalaman baru berwisata religi, Yayan nampak berkeliling dan mengamati detail-detail dari lokasi wisata yang menjadi satu di antara ikon kota Kudus. Dirinya beserta keluarga juga tidak melewatkan foto bareng untuk mengabadikan pengalaman barunya ini.

Hal yang sama diungkapkan Anshor Mukmin yang baru saja menyelesaikan ziaroh di Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, Ahad (17/6).

Ramainya peziarah pada hari lebaran ketiga itu diakui membuat pria dari Mamuju, Sulawesi Barat itu kagum. Begitu pula dengan bangunan di sekitar Menara yang menurutnya klasik dan bernuansa tahun '80 an.

"Antusias dari masyarakat dan para peziarah di Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus bagus. Nampak seperti tidak terpengaruh dengan 'Islam Garis Keras' yang sedang panas," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, meskipun Kudus panas namun kompleks dari Masjid Menara begitu teduh dan menyenangkan.

Anshor Mukmin juga mengaku banyak belajar melihat konsistensi atau sikap istiqamah dari orang-orang peziarah dan masyarakat sekitar. Pengalaman berziarah di sini menjadi kali pertama bagi mahasiswa yang hendak balik dari Jepara ke Lamongan tersebut.

"Ceritanya ini saya baru dari lebaran di Jepara dan akan menuju Lamongan. Karena lewat Kudus, jadi singgah biar pernah punya pengalaman di makam wali yang memiliki pengaruh pada awal perkembangan Islam," tambahnya. (Red: Muiz)