Daerah
Lembaga Agama di Lebak Serukan Umat Mencontreng
NU Online · Senin, 2 Februari 2009 | 06:20 WIB
Lebak, NU Online
Mejelis Ulama Indonesia Kabupaten Lebak menyerukan umat Islam menggunakan hak pilihnya untuk memilih calon DPR/DPRD, DPD dan presiden pada pemilihan umum (Pemilu) tahun ini.
"Kami minta umat agar mencoblos dan jangan sampai terjadi golongan putih alias golput," kata Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, KH Mashud, Ahad.<>
Menurut Mashud, ajaran agama Islam mewajibkan umat untuk memilih figur pemimpin pemerintahan atau negara, sehingga pada Pemilu 2009 ini jangan sampai terjadi golput atau tidak mempergunakan hak suaranya.
Perbuatan golput alias tidak memilih yang digelar dalam pesta demokrasi tentu sangat merugikan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu, pihaknya mendukung keputusan MUI dalam ijma ulama di Padang, Provinsi Sumatera Barat telah mengharamkan bagi umat yang ingin melakukan tindakan golput.
Meskipun golput itu masih pro dan kontra, namun lebih baik memilih pemimpin untuk kemajuan hidup masyarakat banyak. "Kalau kita tidak punya pemimpin, tentu bagaimana mau mengubah kehidupan masyarakat banyak," katanya.
Dia mengimbau umat pada Pemilu nanti bisa mencontreng atau mencoblos untuk menentukan pilihan calon DPR/DPRD,DPD dan Presiden.
Mashud mengatakan, pencontrengan akan dilakukan di bilik-bilik tempat pemungutan suara (TPS) yang disediakan oleh petugas panitia pemungutan suara (PPS) di desa atau kelurahan. "Kami minta umat berpartisipasi dalam menentukan pemilihan pemimpin bangsa ini," katanya. (ant/suh)
Mejelis Ulama Indonesia Kabupaten Lebak menyerukan umat Islam menggunakan hak pilihnya untuk memilih calon DPR/DPRD, DPD dan presiden pada pemilihan umum (Pemilu) tahun ini.
"Kami minta umat agar mencoblos dan jangan sampai terjadi golongan putih alias golput," kata Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, KH Mashud, Ahad.<>
Menurut Mashud, ajaran agama Islam mewajibkan umat untuk memilih figur pemimpin pemerintahan atau negara, sehingga pada Pemilu 2009 ini jangan sampai terjadi golput atau tidak mempergunakan hak suaranya.
Perbuatan golput alias tidak memilih yang digelar dalam pesta demokrasi tentu sangat merugikan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu, pihaknya mendukung keputusan MUI dalam ijma ulama di Padang, Provinsi Sumatera Barat telah mengharamkan bagi umat yang ingin melakukan tindakan golput.
Meskipun golput itu masih pro dan kontra, namun lebih baik memilih pemimpin untuk kemajuan hidup masyarakat banyak. "Kalau kita tidak punya pemimpin, tentu bagaimana mau mengubah kehidupan masyarakat banyak," katanya.
Dia mengimbau umat pada Pemilu nanti bisa mencontreng atau mencoblos untuk menentukan pilihan calon DPR/DPRD,DPD dan Presiden.
Mashud mengatakan, pencontrengan akan dilakukan di bilik-bilik tempat pemungutan suara (TPS) yang disediakan oleh petugas panitia pemungutan suara (PPS) di desa atau kelurahan. "Kami minta umat berpartisipasi dalam menentukan pemilihan pemimpin bangsa ini," katanya. (ant/suh)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Pentingnya Kelola Keinginan dengan Ukur Kemampuan demi Kebahagiaan
Terkini
Lihat Semua
