Daerah

Lestarikan Budaya, Pelajar NU Cirebon Belajar Membatik

NU Online  ·  Rabu, 9 Oktober 2013 | 08:17 WIB

Cirebon, NU Online
Sebanyak 150 pelajar yang berasal dari 20 sekolah mengikuti pelatihan membatik yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU)  dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Cirebon Jawa Barat di Paseban Keraton Kanoman, Cirebon, Selasa (8/10) siang.
<>
Ketua panitia pelatihan membatik Saily Rahmah mengungkapkan tujuan digelarnya acara ini adalah untuk membangkitkan kembali rasa cinta terhadap tradisi dan budaya lokal di hati para remaja dan  pelajar.

“Mudah-mudahan melalui pelatihan membatik ini rekanita-rekanita pelajar mampu memahami betapa kayanya warisan budaya kita dalam hal ini khususnya di Cirebon,” kata Saily.

Sementara Ketua PC IPPNU Kab Cirebon Putri Hidayani mengharapkan ke depan kehadiran pembatik-pembatik ulung dari kalangan pelajar putri NU.

Kecuali itu, pelatihan membatik juga menjadi bukti bahwa IPPNU tidak hanya fokus terhadap masalah keagamaan dan kebangsaan. IPPNU Cirebon juga memiliki perhatian penuh terhadap persoalan tradisi dan seni batik Cirebon, tambah Putri.

“Sebenarnya kita hanya menargetkan maksimal peserta pelatihan hanya berjumlah 50. Namun, di luar dugaan kita, peserta melonjak naik hingga 150 peserta. Kenyataan ini cukup membahagiakan. Dari situ kita bisa menyimpulkan tingginya antusias pelajar NU Kab Cirebon terhadap seni dan tradisi batik,” kata Putri.

Kita harus memfasilitasi bakat dan potensi seni para pelajar NU. Selain pendidikan politik, mereka berhak untuk diberi jalan bagi pengembangan diri mereka, terutama perihal kesenian, tegas Putri.

Pelatihan, sambung Putri, sejatinya diadakan tepat pada hari batik nasional 2 Oktober lalu. Namun, karena kondisi politik Cirebon sehubungan dengan pemilihan bupati Cirebon 6 Oktober menguat, maka kami mengundurkan jadwal pelatihan demi menghindari fitnah dan pengaruh politik.

Pelatihan membatik, tambah Putri, diadakan secara gratis oleh keluarga besar Keraton Kanoman. Selain membatik, Keraton juga membuka pelatihan seni Tari Topeng dan gamelan secara cuma-cuma.

Selain membatik, para peserta juga mengikuti dialog singkat tentang kebudayaan Cirebon bersama Pangeran Patih M Khodiran dan Elang Harja. Dalam bincang budaya tersebut Pangeran Patih menjelaskan IPPNU-IPNU adalah pewaris seni tradisi yang dimiliki kesultanan Cirebon. Karena sejak awal keraton sudah  memiliki hubungan sejarah yang dekat dengan pesantren dan Nahdlatu Ulama (NU).

“Jadi tentu kami merasa senang dengan kehadiran para pelajar hari ini, semoga dapat menjadi kelanjutan hubungan persaudaraan yang hangat antara keraton, pesantren, dan NU,” jelas Pangeran Patih. (Sobih Adnan/Alhafiz K)