Daerah

Libatkan Bursa Efek, Fatayat NU Pringsewu Pelajari Investasi Bodong

Jum, 21 Juli 2017 | 11:02 WIB

Pringsewu, NU Online
Untuk lebih memberikan bekal dan mengingatkan akan pentingnya sadar ekonomi dan investasi, Pengurus Cabang Fatayat NU Kabupaten Pringsewu menggelar kajian investasi bagi para pengurus dan anggotanya di Gedung NU Pringsewu, Jumat (21/7). Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Fatayat Pringsewu dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Panitia mengangkat tema Mengatur Keuangan Menjauhkan Kemudharatan. Kajian ini dibuka oleh Bupati Pringsewu H Sujadi.

Bupati Sujadi yang juga Mustasyar PCNU Pringsewu ini menyambut baik kegiatan yang baru pertama kalinya dilaksanakan tersebut.

"Biasanya warga NU ngaji kitab kuning, Al-Quran dan sejenisnya. Masih jarang belajar pasar modal syariah," kata Sujadi pada Ngaji yang dihadiri oleh Pemateri dari BEI Jakarta, Pimpinan Pusat Fatayat NU dari Jakarta, PWNU Provinsi Lampung, dan Pengurus PCNU Kabupaten Pringsewu.

Menurutnya, kegiatan ini sangat penting dan menjadi modal khususnya bagi Fatayat agar lebih waspada dan tidak terjebak pada investasi bodong. Ia mengingatkan, di Kabupaten Pringsewu sudah sering beredar investasi yang mengiming-imingi masyarakat dengan hasil instan dan menggiurkan.

Investasi ini, menurutnya, sering berganti-ganti dan mengatasnamakan berbagai macam hal seperti agama seperti investasi amalilah atau kedok koperasi yang pada ujungnya merupakan sebuah penipuan.

Sementara itu di sela-sela kehadiran Ketua PCNU Kabupaten Pringsewu H Taufik Qurrohim menyampaikan, pengetahuan tentang ekonomi dan bisnis saat ini perlu dikuasai oleh masyarakat khususnya warga NU. Hal ini bertujuan agar warga NU dapat beraktivitas di bidang ekonomi sesuai dengan aturan agama.

"Kita masih perlu belajar wawasan bisnis kekinian termasuk pasar modal, saham, dan obligasi dilihat dari perspektif hukum syariah sehingga bisa membedakan mana bisnis yang halal dan riba sesuai tuntutan agama," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Alhafiz K)