Daerah

Lima Tahapan Demi Bisa Merengkuh Syafaat Al-Qur’an

Ahad, 26 Mei 2019 | 15:15 WIB

Lima Tahapan Demi Bisa Merengkuh Syafaat Al-Qur’an

Ketua PCNU Sidoarjo, KH Maskhun.

Sidoarjo, NU Online
Antara puasa dengan Al-Qur’an mempunyai ikatan yang sangat kuat. Rasullullah pernah bersabda, puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat pada hari kiamat.

Penegasan ini disampaikan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, Jawa Timur KH Maskhun, Sabtu (25/5). 

Menurutnya, puasa dan Al-Qur’an juga diberikan izin oleh Allah. Dua kata yang sangat erat kaitannya. Syahrul Qur'an, karena puasa tugasnya dibuat membersihkan hati, melawan hawa nafsu dan angkara murka. Bersih dari segala kotoran dan penyakit hati. Kalau hati atau wadah sudah bersih, harapannya diisi. Oleh karena itu, Al-Qur’an diturunkan di bulan Ramadhan.

“Puasa bisa berbicara dan mermohonan kepada Allah, ya Allah saya sudah melarang hamba-Mu ini untuk makan di siang hari, melarang hawa nafsu, maka izinkanlah kami agar bisa memberikan syafaat dan pertolongan kepadanya,” katanya. 

Begitu juga dengan Al-Qur’an. “Gusti, saya juga mencegah untuk tidak tidur di malam hari agar membaca atau mendengarkan Al-Qur’an. Izinkan kepada saya untuk memberikan syafaat kepada hamba-Mu ini,” katanya di sela-sela acara Lailatul Qiraah yang digelar PC Jam'iyyatul Qurra' wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Sidoarjo, di halaman Masjid KH Ali Mas’ud Pagerwojo, Buduran.

Lebih lanjut Kiai Maskhun menjelaskan, ada lima hal agar mendapatkan syafaat Al-Qur’an. Pertama adalah iman kepada Al-Qur’an. Langkah kedua dengan mempelajarinya. “Kalau sudah percaya, monggo dipelajari. Mengaji caranya membaca maupun mengartikan. Tahap ketiga adalah tilawatul Qur’an. Malam ini yakni lailatul qiraah termasuk, insya Allah akan mendapatkan syafaat Al-Qur’an,” jelasnya.

Keempat, bagaimana generasi muda Islam mau belajar, membaca dan mengetahui isi Al-Qur’an. Kelima bisa menjakankan isi Al-Qur’an. “Orang yang seperti itu akan mendapatkan petunjuk. Maka hidup disebut sebagai pola hidup Qur’ani. Dengan hidayah Al-Qur’an, mudah-mudahan amal kita diterima Allah dan dosa-dosa kita dihapuskan,” ujarnya.

Atas nama PCNU Sidoarjo, pihaknya juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada JQHNU Sidoarjo, yang telah melaksanakan Lailatul Qiroah tepat malam 21 Ramadhan. “Semoga pada malam 21 ini, Allah menurunkan lailatul qadar,” katanya yang diamini hadirin.

Menurutnya, tugas dari JQHNU, bagaimana mendapatkan syafaat puasa dan Qur’an. “Yang penting puasa berhasil,” pungkas Kiai Maskhun. (Moh Kholidun/Ibnu Nawawi)