Daerah

Lindungi Warga, PCNU Cilegon Keluarkan Fatwa Koreanisasi

NU Online  ·  Selasa, 29 Oktober 2013 | 14:24 WIB

Cilegon, NU Online
Untuk melindungi perilaku warga, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilegon, Banten mengeluarkan fatwa khusus Koreanisasi. Koreanisasi merujuk pada perilaku keseharian yang dibawa warga Korea Selatan di Cilegon.
<>
Mereka membanjiri Kota Cilegon yang bekerja sebagai karyawan di PT Krakatau Posco.

Secara terang-terangan Ketua PCNU Cilegon Hifdullah mengatakan, PCNU Cilegon sudah mengeluarkan fatwa koreanisasi melalui sidang lembaga bahtsul masail. Bahkan PCNU Kota Cilegon sudah mengeluarkan fatwa khusus terkait eksodus warga Korea di Kota Cilegon beberapa bulan yang lalu.

Kehadiran para pekerja asing asal Korea ini berpotensi mengubah budaya dan perilaku masyarakat, yang cenderung menjahkan warga dari nilai-nilai ajaran Islam.

“Kami punya data data orang Korea yang tertangkap saat razia di tempat hiburan. Kami juga mempunyai data orang Korea yang dideportasi. Hal ini menunjukkan mereka tidak menghormati Kota Cilegon yang terkenal religi," kata Hifdullah kepada NU Online, Senin (28/10).

Perkembangan industrialisasi di Kota Cilegon saat ini, kata Hifdullah, salah satunya telah membuat punah pondok-pondok pesantren salafi. Apalagi dengan kedatangan warga Korea yang membawa budaya dan perilaku berbeda, ini jelas berpotensi akulturasi negative.

PCNU meminta ulama dan cendikiawan muslim untuk lebih giat dalam melakukan pembinaan akidah, terutama terhadap generasi muda Cilegon. Karena, mereka masih rentan dipengaruhi budaya asing.

Dengan era globalisasi saat ini, tentu kita tidak bisa menghalangi kehadiran orang asing. Yang bisa dilakukan adalah mengintensifkan pembinaan umat. Alhamdullilah organisasi kepemudaan yakni KNPI sudah paham tentang fatwa koreanisasi. Untuk itu kita akan berjuang bersama sama bagaimana mempertahankan tradisi dan budaya di Kota Cilegon yang religi.

Sementara Ketua KNPI Kota Cilegon Tatan setelah mendengar penjelasan Hifdullah terkejut. Budaya dan tradisi mereka sangat jauh sekali dengan budaya Kota Cilegon.

“Kami berharap pemerintah juga punya tim untuk melakukan filter kebudayaan warga asing terutama Korea, agar masyarakat kita dapat mencegah masuknya budaya mereka. Kami siap memberi dukungan kepada NU dan menjadi garda terdepan, untuk menjaga tradisi dan budaya kita yang terkenal santun,” kata Tatan. (Candra Zaini/Alhafiz K)