Brebes, NU Online
Lita Novita Pesilat Pagar Nusa NU berhasil menyabet juara 1 Lomba Pencak Silat dalam rangka Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) tingkat Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Lita yang mewakili Kecamatan Bumiayu, menumbangkan 16 orang perwakilan saat berlaga di lapangan Futsal Muria, Pasarbatang Brebes, Selasa (5/2) kemarin.
Lita menceritakan, sebelumnya dia harus berjuang melewati serangkaian seleksi antar sekolah di Kecamatan Bumiayu diikuti yang diikuti lebih dari 10 sekolah. Lita pun berhasil memenangkan beberapa kali pertandingan sehingga dirinya dipercaya mewakili Kecamatan Bumiayu untuk bertanding tingkat Poll D yang meliputi Kecamatan Bumiayu, Paguyangan, Salem, Sirampog, Bantarkawung.
Siswa kelas 9 SMP Bustanul Ulum NU 1 Bumiayu itu pun berhasil menekuk lawan lawannya sehingga mewakili poll D bertanding di tingkat Kabupaten. “Bukan hal mudah untuk meraih hasil tersebut, karena saya harus ulet, sabar, dan displin dalam berlatih,” ungkapnya menceritakan resep keberhasilannya.
Lita mengaku, menekuni cabang olahraga pencak silat sejak dirinya duduk di kelas 7 SMP. Dia mengikuti kegiatan pencak silat bukan di sekolah tetapi di desanya melalui perguruan pencak silat Pagar Nusa.
Dengan motivasi berolahraga seni dan budaya, Lita gigih berlatih silat dan berorganisasi di Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Bumiayu.
Saat ditemui NU Online, dirinya tidak menyangka mendapatkan prestasi yang terbilang gemilang hingga mewakili kabupaten Brebes untuk bertanding di tingkat provinsi.
Pelatih Lita, Imam Purwanto menerangkan bahwa Lita yang juga Ketua DKAC KPP IPPNU Bumiayu tergolong memang anak yang ulet, tekun, rajin, dan semangat dalam berlatih. Ditunjang dengan fisik yang beda dengan kebanyakan anak perempuan seusianya.
Anak bungsu dari 4 bersaudara ini keberhasilannya diapresiasi oleh pengurus Pimpinan Cabang Pencak Silat NU Pagar Nusa Kabupaten Brebes, Muhammad Shofani.
Kang Shofyan, demikian sapaan akrabnya, mengungkapkan kalau santri pagar nusa yang berhasil meraih juara 1 tingkat Kabupaten akan digratiskan mengikuti ajang pertandingan terbuka. Lita misalnya, akan diikutkan di Yogyakarta Championship, Kejuaraan terbuka pencak silat tingkat internasional yang diadakan beberapa waktu mendatang.
Shofyan juga menegaskan Pagar Nusa selalu berkomitmen untuk senantiasa berpartisipasi melestarikan, menjaga dan mengembangkan tradisi budaya asli nusantara berupa pencak silat. Terbukti, Pagar Nusa tidak hanya mempelajari jurus jurus atau pun ketrampilan beladiri saja. Tetapi lebih dari itu, ditekankan akhlakul karimah, adab, sopan santun, dan tentunya semangat ngaji.
"Dengan motto Jaga Kiai Sampai Mati, Pagar Nusa berkomitmen ikut mempertahankan paham Ahlussunah Wal Jamaah Ala Annahdliyah dengan keahlian yang dimilikinya. Bukan sekedar beladiri, tapi pagar nusa punya harga mati untuk takdzim terhadap ulama dan kiai," pungkas Shofyan. (Wasdiun/Muiz)