Daerah

LTMNU Selenggarakan Diklat Muharrik Masjid se-Jawa Barat dan Banten

Sen, 20 Mei 2013 | 12:30 WIB

Cirebon, NU Online
Bertempat di gedung Diklat Korpri (Ex Asrama Haji) Jln. Cipto Mangun Kusumo No. 288 Cirebon. PP LTMNU menyelenggarakan Diklat Muharrik Masjid se Jawa Barat dan Banten. <>

Hadir pada kesempatan tersebut KH Asep dari PBNU, KH Abdul Manan Gani dan jajarannya dari PP LTMNU, dan KH Eman Suryaman dari PWNU Jawa Barat. 

Acara tersebut diikuti oleh utusan dari PC LTMNU se Jawa Barat dan Banten berlangsung selama 3 dari tanggal 17-19 Mei 2013.

Para peserta sangat antusias mengikuti acara dari awal hingga akhir, disetiap sesi acara selalu diwarnai dengan diskusi-diskusi yang berbobot. Salah satu materi yang didiskusikan adalah bagaimana pengertian dan Tupoksi Muharrik masjid. 

Dalam diskusi tersebut dapat disimpulkan bahwa muharrik masjid adalah seseorang yang memiliki fungsi menggerakkan masjid, jadi posisi muharrik masjid sangat strategis berada dibawah jalur komando pengurus LTMNU yang bisa juga disebut sebagai manager, apabila dibaratkan sebuah perusahaan fungsi manager adalah sebagai penggerak yang menggerakan seluruh komponen yang ada dibawahnya untuk memajukan dan mengembangkan perusahaannya. Jadi maju mundurnya perusahaan tergantung pada kemampuan managernya dalam mengelola perusahaan, demikian juga di masjid. 

Salah satu peran penting dari fungsi muharrik masjid adalah harus memiliki kemampuan dalam menjaga dan memelihara aset-aset masjid Nahdliyyin, aset masjid Nahdliyin tidak hanya aset yang berbentuk fisik seperti bangunan masjid dan kekayaan lainnya tetapi juga jamaah Nahdliyin. Tradisi Nahdliyin itu adalah asset yang sangat berharga.

Untuk itu muharrik masjid sangat dibutuhkan untuk membentengi, memelihara dan menjaga aset-aset masjid agar tidak lepas ke tangan pihak-pihak yang ingin mengambil alih salah satu contohnya adalah mereka yang menamakan dirinya Islam Transnasional yang berfaham Salafi Wahabi. Mereka gencar melakukan gerakan perebutan masjid dan pembid`ahan amaliyah Nahdliyin, sehingga fungsi muharrik masjid pun harus memiliki kemampuan untuk merebut kembali masjid-masjid yang direbut pihak Islam transnasional tersebut.

Pelaksanaan Diklat tersebut diharapkan memunculkan muharik-muharik baru yang mampu berperan aktif, berperan sebagai bentengnya masjid Nahdliyyin dan mampu memakmurkan jama`ahnya. 

Kegiatan Diklat muharrik masjid tersebut terasa lengkap karena diselingi dengan ziarah kubur ke Makam Sunan Gunungjati Cirebon. Seluruh peserta sangat bersemangat mengikuti acara ziarah tersebut, di lokasi Makbaroh Sunan Gunungjati Cirebon dengan dipimpin oleh KH Abdul Manan Gani selaku Ketua PP LTMNU, seluruh muharrik masjid mengikrarkan diri "siap mengemban amanah sebagai muharrik masjid dan siap melaksanakan pesan Sunan Gunungjati yang berbunyi Ingsun Titip Tajug Lan Fakir Miskin." 

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Edi Wasdi   Â