Fatayat NU: Kaderisasi Harus Diperkuat untuk Hidupkan Semangat Berorganisasi
NU Online · Ahad, 5 Mei 2024 | 09:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama menggelar kegiatan Latihan Kader Lanjutan (LKL) di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Jakarta, Jumat-Sabtu (4-5/5/2024). Kegiatan kaderisasi ini diikuti oleh 45 peserta yang terdiri dari pengurus PP Fatayat NU dan utusan dari Pimpinan Wilayah Jambi, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta dan Banten.
Ketua Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah menyatakan, program kaderisasi perlu diperkuat sebagai wujud komitmen menghidupkan semangat organisasi melalui pembinaan kader dan menguatkan kaderisasi sebagai pondasi utama dalam mencapai visi dan misi organisasi.
"Kaderisasi adalah harga mati, harus terus kita perkuat. Kita harus menuju ideal bersama-sama," kata Margaret dalam keterangannya diterima NU Online, Ahad (5/5/2024).
Mengangkat tema Pengarusutamaan Nilai-Nilai Ahlussunnah wal Jamaah, Margaret menyebut LKL PP Fatayat NU ini bertujuan menciptakan kader yang tidak hanya militan, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam akan nilai-nilai yang dianut oleh NU.
Ia berharap, program kaderisasi ini nantinya bisa rutin digelar oleh masing-masing pimpinan cabang dua kali dalam setahun. Hal ini diharapkan akan memberikan kontribusi positif dalam membangun tatanan organisasi yang lebih kuat dan digdaya.
“Ke depan harapannya Latihan Kader Dasar (LKD) bisa dilaksanakan dua kali dalam setahun oleh Pimpinan Cabang,” papar dia.
Ia mengatakan, pelaksanaan LKL kali ini juga menjadi bagian dari strategi untuk menjaga keberlanjutan organisasi. "Tanpa kaderisasi, organisasi bisa sangat rapuh. Maka, kaderisasi tidak boleh berhenti dan harus terus berjalan meski ada beberapa macam motif atau tujuan khusus dalam mengikuti kaderisasi,” tutur dia.
Baca Juga
Tantangan Fatayat NU
Ia menambahkan, adapun alasan-alasan mengikuti kaderisasi sangat beragam, mulai dari sekedar memenuhi syarat standar kepengurusan hingga cita-cita untuk menjadi pimpinan di organisasi.
Namun, yang terpenting adalah semangat cinta terhadap proses kaderisasi itu sendiri, yang memotivasi para peserta untuk menuntaskan jenjang kaderisasi dan menjadi agen perubahan yang militan.
“Pertama sekadar memenuhi syarat standarisasi aturan dalam kepengurusan, di mana untuk menjadi pengurus PC harus punya sertifikat LKD, begitu pun dengan pengurus PW atau PP yang diharuskan telah mengikuti LKL," terangnya.
"Kedua, cinta dengan kaderisasi, motivasi mengikuti proses kaderisasi yaitu untuk menuntaskan jenjang kaderisasi untuk bisa menggerakkan kaderisasi dan tentu tidak hanya berhenti di LKL. Ketiga, mengikuti kaderisasi karena bercita-cita ingin menjadi pimpinan di organisasi,” lanjutnya.
Terpopuler
1
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
2
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
3
Hilal Terlihat, PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025
4
Gus Baha Ungkap Baca Lafadz Allah saat Takbiratul Ihram yang Bisa Jadikan Shalat Tak Sah
5
Pengrajin Asal Cianjur Sulap Tenda Mina Jadi Pondok Teduh dan Hijau
6
Niat Puasa Dzulhijjah, Raih Keutamaannya
Terkini
Lihat Semua