Daerah

Bantu Turunkan Stunting, Fatayat NU Brebes Luncurkan Gersagi

Sen, 30 Januari 2023 | 09:10 WIB

Bantu Turunkan Stunting, Fatayat NU Brebes Luncurkan Gersagi

Peluncuran Gerakan Sadar Gizi (Gersagi) oleh Fatayat NU Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (28/1/2023). Gerakan ini sebagai ikhtiar membatu menurunkan stunting. (Foto: NU Online l/Wasdiun)

Brebes, NU Online 
Sebagai upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Brebes, Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Brebes me-launching Gerakan Sadar Gizi (Gersagi). Peluncuran ini dilakukan Penjabat (Pj) Bupati Brebes Urip Sihabudin ditandai dengan pengalungan tetampan Persagi di Gedung PC Fatayat NUBrebes, Sabtu (28/1/2023) sore.


Ketua PC Fatayat NU Brebes Nur Wahidah mengungkapkan, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronik (dalam jangka waktu yang lama) yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan menurut usia yang berada di bawah standar yang ada.


Para Kader Gersagi, lanjut Nur Wahidah, dipimpin oleh seorang Hj Titin Lutfiatin yang akan mengomandoi seluruh kegiatan Gersagi. Di antaranya workshop untuk para penggerak, lomba video edukasi stunting, dan pendampingan pada bumil dan bayi.


"Saat launching, baru pembentukan tim tingkat cabang. Selanjutnya turun ke bawah di tingkat anak cabang, ranting dan ke tingkat jamiyah di tingkat RW," ungkap Nur Wahidah.


Sementara itu, Urip Sihabudin menyampaikan, Gersagi sejalan dengan program Pemkab Brebes yang tengah berjibaku menurunkan angka stunting hingga 14 persen di tahun 2024. 

 
Urip mengaku bangga dengan langkah konkret Fatayat dalam membantu pemerintah menurunkan angka Stunting di Brebes. Untuk itu, setelah di-lauching agar segera melakukan gerakan-gerakan di lapangan. Sebab angka stunting di Brebes masih tinggi. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di Kabupaten Brebes pada tahun 2021 sebesar 26,3% dan meningkat di tahun 2022 menjadi 29,1%.


Menurut Urip, pencegahan stunting tidak bisa dilakukan hanya dari sektor kesehatan saja, karena hanya berperan 30% saja. Sedangkan 70% sisanya perlu dukungan dari sektor non-kesehatan. Upaya Gerakan Sadar Gizi ini perlu menggandeng seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif memberikan gizi yang baik untuk remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sehingga tidak ada lagi anak yang stunting di Kabupaten Brebes.
 

"Angka stunting ini, bisa turunkan bila dikerjakan secara kroyokan. Pemerintah tidak bisa bergerak sendiri, tetapi harus didukung unsur lainnya seperti Fatayat NU, Muslimat NU, IPNU-IPPNU dan lain-lainnya," pungkasnya.
 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Ineke Tri Sulistyowaty menjelaskan, pihaknya telah berupaya maksimal dalam rangka penurunan stunting. Di antaranya dengan cara mencegah adanya anak stunting baru dengan cara menyiapkan calon ibu yang sehat yang dimulai dari remaja, calon pengantin dan ibu hamil serta pemberian makanan pada anak dan bayi (PMBA) yang benar. 

 
Gersagi yang dilakukan Fatayat NU sejalan dengan slogan Pemerintah Kabupaten Brebes dalam penanganan stunting yakni Telur Brebes kepanjangan dari tekad luhur Brebes bebas stunting.


Kontributor: Wasdiun
Editor: Syamsul ArifinÂ