Daerah

Madrasah di Sumenep Kenalkan Aswaja pada Murid Baru

Sab, 8 Agustus 2015 | 00:01 WIB

Sumenep, NU Online
Madrasah Sumber Payung, Desa Bataal Barat, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memperkenalkan wawasan Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) kepada 233 murid baru tingkat madrasah tsanawiyah (MTs) dan madrasah aliyah (MA).
<>
Materi Keaswajaan menjadi salah satu materi Masa Orientasi Siswa Baru (MOS) yang diselenggarakan pada Rabu-Jumat (5-7/8). Tema MOS bertajuk "Budayakan Membaca. Dengan Membaca Kita Dapat Mengetahui Isi Dunia".

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan MA Sumber Payung, Ahmad Humaidi mengatakan, materi keaswaan penting diperkenalkan kepada siswa baru agar tak mudah terkecoh dengan paham-paham baru yang juga mengaku-mengaku sebagai paham Aswaja.

"Di tengah banjirnya informasi, murid perlu diperkenalkan wawasan keaswajaan supaya tidak mudah terbuai dengan paham-paham yang mengidentifikasi diri sebagai Aswaja, namun ajarannya tidak mencerminkan ajaran Aswaja," tuturnya kepada NU Online.

Selain dengan memasukkan materi keaswajaan pada tiap pelaksaan MOS, kata Humaidi, materi keaswajaan telah masuk madrasah. "Di madrasah juga ada pelajaran Aswaja, baik tingkat MTs maupun MA" bebernya.

Mantan Wakil Ketua PC IPNU Kabupaten Sumenep, M Kamil Akhyari dalam pemaparannya di hadapan peserta MOS mengatakan, salah satu ciri Aswaja Nahdlatul Ulama yaitu bermadzhab dalam pemahaman keagamaan.

"Ciri bermadzhab inilah yang membedakan Aswaja NU dengan Wahabi yang juga mengaku sebagai penganut paham Aswaja," paparnya, Rabu.

Kedua, Aswaja NU mengedepankan maslahah dan persatuan demi terjaminnya kebebasan umat beragama. Seperti Islam tidak harus menjadi label negara selama nilai dan dakwah Islam bisa dijalankan dengan baik.

"Aswaja NU menganggap tidak perlu mendirikan negara Islam (khilafah islamiyah) di Indonesia seperti yang digaungkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)," jelasnya.

Ketiga, mengedepankan kesantunan dan akhlak mulia. "Aswaja NU tidak menyukai cara-cara kekerasan dalam mengatasi masalah seperti yang dilakukan teroris dan ISIS," tuturnya. (M Kamil Akhyari/Mahbib)