Mahasiswa Diharap Berkontribusi Tangkal Pergaulan Bebas
NU Online · Sabtu, 5 Januari 2019 | 01:05 WIB
Probolinggo, NU Online
Mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Sehingga keberadaan mahasiswa memiliki makna sekaligus bermanfaat bagi lingkungannya. Harapan tersebut disampaikan oleh Ketua Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) IPNU Universitas Nurul Jadid (Unuja), Paiton, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, saat memberikan sambutan dalam Seminar Pendidikan di Kampus Unuja, Kamis (3/1) sore.
Menurutnya, peran mahasiswa tidak sekedar sebagai agen perubahan tapi juga memberikan jalan keluar dari problem yang terjadi di masyarakat.
"Misalnya bagaimana menanggulangi pergaulan bebas, termasuk di kalangan mahasiswa sendiri sehingga para mahasiswa tidak terjerumus kepada hal-hal yang menyimpang," ungkapnya.
Seminar yang mengusung Revitalisasi Peran Agen of Change Mahasiswa dalam Berorganisasi tersebut, menghadirkan nara sumber Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Probolinggo yang juga dosen Unuja, Paiton, KH Idrus Ali.
Dalam paparannya, ia mengulas tentang peran mahasiswa bagi bangsa dan negara sebagai agen perubahan. Dikatakannya, mahasiswa perlu terlibat dalam mengatasi permasalahan yang menimpa kalangan remaja seperti pergaulan bebas, kenakalan remaja dan sebagainya.
“Bagaimana mahasiswa bisa berkontribusi dalam mengatasi atau menanggulangi masalah yang sekarang menjadi trending topik, yaitu pergaulan bebas yang menimpa para anak remaja pada saat ini,” ungkapnya.
Seminar itu sendiri adalah rangkaian dari acara pelantikan PKPT IPNU-IPPNU Unuja, Paiton Probolinggo masa bhakti 2018-2019 (Syamsul Akbar/Aryudi AR)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua