Daerah

Mahasiswa IAIN Pontianak Diskusikan Masa Depan Ekonomi Syariah

Rab, 26 Juni 2019 | 02:00 WIB

Mahasiswa IAIN Pontianak Diskusikan Masa Depan Ekonomi Syariah

Diskusi PMII IAIN Pontianak lintas fakultas.

Pontianak, NU Online
Pemerintah baru saja meluncurkan MEKSI atau Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia tahun 2019-2024. Masalah ini dibahas serius oleh Pengurus Rayon Abu Hanifah (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atau FEBI) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Kalimantan Barat.

Bebeda dari diskusi yang kerap digelar, kali ini melibatkan banyak kalangan. Diskusi yang berlangsung di gazebo Kampus IAIN Pontianak, Selasa (25/6) menghadirkan anggota Rayon Az-Zarnuji, Rayon Syekh At-Tirmasi dan Rayon Syariah.

“Tujuan diadakan diskusi ini adalah agar kader PMII khususnya rayon FEBI terbuka pemikirannya mengenai isu-isu kontomporer seputar ekonomi syariah,” kata LIna.

Dalam pandangannya, pelibatan sejak dini pembicaraan yang akan menjadi topik penting pada tahun-tahun mendatang tersebut tentu sangat penting. “Tentunya agar mahasiswa dapat memanfaatkan peluang yang ada,” kata Lina.

Menurut Ketua Rayon Abu Hanifah ini, diskusi sebenarnya rutin dan digelar rayon Abu Hanifah. “Hanya saja untuk masalah ini kita adakan lintas rayon agar bisa dibahas dari berbagai sudut pandang,” katanya memberikan alasan.

Pada saat yang sama, materi diskusi juga akan semakin mematangkan wawasan dari peserta dengan disiplin ilmu yang berbeda lantaran juga berasal dari fakultas di luar ekonomi. 

“Kan akan sangat jarang kader fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan atau FTIK dan hukum, serta  dari fakultas ushuluddin, adab dan dakwah atau FUAD membahas tentang perekonomian,” ungkapnya.

Tema Masterpan Ekonomi Syariah sendiri sekarang menjadi perhatian para pakar ekonom. “Karena Indonesia sangat berpeluang menajadi pusat ekonomi syariah. Hal tersebut dapat dilihat dari peringkat pertama industri halal dunia,” terangnya. 

Dalam pandangannya, setiap mahasiswa khususnya yang berada di FEBI harus memiliki kepekaan lebih dalam melihat perkembangan yang ada. “Siapa saja tentunya tidak boleh tertinggal dengan informasi ini. Sehingga diadakanlah diskusi dengan tema tersebut memiliki relevansi,” sergahnya.

Diskusi berlangsung meriah dengan berbagai tanggapan dari para senior dan disaksikan mahasiswa mahasiswi di sekitar kampus. (Siti Maulida/Ibnu Nawawi)