Daerah

Mahasiswa NU, Peringati Hari Santri dengan Nonton Sang Kiai

NU Online  ·  Sabtu, 22 Oktober 2016 | 07:14 WIB

Brebes, NU Online
Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Brebes (STAIB) Jumat (21/10) menonton film Sang Kiai dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2016. Film diputar bada isya, di kampus STAIB Jalan Yos Sudarso, kompleks Islami Center Brebes, bersama para dosen dan keluarga besar civitas akademika STAIB.

“Kami akan memutar film Sang Kiai, sebagai apresiasi yang tulus atas perjuangan para kiai dan santri diera penjajahan tempo dulu,” kata Wakil Ketua III STAIB Wahib Isma di sela pembacaan sholawat nariyah para mahasiswa STAIB di Masjid Al Mukaromah Islamic Center, Brebes, jumat (21/10).

Film Sang Kiai, kata Wahib, sangat cocok dan sangat menggugah para mahasiswa akan arti pentingnya mempertahankan negara dengan landasan agama yang kuat. Kiai menjadi pemimpin sentral yang mampu menggugah hati, pikiran dan langkah pasti untuk hubbul wathon. “Mahasiswa, diharapkan mampu mengambil intisari dari film tersebut,” harap Wahib.

Presiden BEM STAIB Syamsudin menambahkan, peringatan hari santri di lakukan oleh para mahasiswa karena mayoritas para mahasiswa adalah santri. “Kami ingin meneguhkan, bahwa para mahasiswa juga santri yang siap mengabdi pada Illahi dan berbakti kepada Ibu Pertiwi,” ucapnya.

Dia mengakui, peringatan yang dilakukan para mahasiswa belum maksimal. Karena baru kali pertama dilakukan dengan agenda hanya Istighosah, membaca sholawat nariyah dan apresiasi Film Sang Kiai. “Insya Allah, tahun depan akan kami gelar yang lebih semarak,” tekadnya.

Di tempat terpisah, tadi pagi ribuan siswa MTs Negeri Ketanggungan, Brebes menyambut Hari Santri Nasional dengan membaca Shalawat Nariyah 25.000 kali. 

Kepala MTs N Ketanggungan Drs Maspau MM mengatakan, Hari Santri Nasional adalah milik kita bersama, milik masyarakat Indonesia. Karena berdasarkan Keppres No. 22 Tahun 2015 Presiden Jokowi menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Hal tersebut merujuk pada fatwa Resolusi Jihad yg dikeluarkan Rois Akbar NU KH. Hasyim Asy'ari.

“Jihad di jaman modern bukan perang melawan orang kafir, tapi jihad melawan hawa nafsu,  jihad memberantas kebodohan dengan belajar, agar menjadi generasi bangsa yang saleh salekha, cerdas, tangkas, trengginas sehingga menjadi generasi bangsa yang tangguh dan berkualitas," pungkasnya. (wasdiun/abdullah alawi)