Jember, NU Online
Dakwah bisa dilakukan di mana saja, termasuk di lembaga pemasyarakatan atau Lapas. Seperti yang dilakukan para mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember, Jawa Timur, untuk menuntaskan tugas Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mereka.
<>
Panitia KKL STAIN Jember menerjunkan sebanyak 73 mahasiswa di Lapas Kelas II Jember. Mereka yang dilepas mulai Rabu (5/2) kemarin ini dituntut mempraktikkan ilmunya sekaligus berbaur dengan para narapidana. Panitia menilai penghuni Lapas tergolong orang yang membutuhkan siraman rohani.
“Jadi lapas memang sengaja kita pilih agar mereka (mahasiswa) setelah lulus, tidak kaget jika harus berdakwah di Lapas dan sejenisnya,” ujar Ketua Panitia KKL STAIN Jember Siti Raudlatul Jannah kepada NU Online di sela-sela pelepasan peserta KKL.
Menurut Jannah, calon muballigh harus mengenal banyak jenis dan karakter medan. Sebab, untuk menentukan materi dakwah memerlukan pengenalan medan dan audien terlebih dahulu. Sehingga dengan demikian, materi dakwahnya juga terarah dan tepat sasaran. “Ini juga modal untuk menghadapi audien yangbermacam-macam karakternya,” lanjutnya.
Sementara itu, Kalapas Kelas II Jember, Suherman menyambut positif dipilihnya Lapas tersebut sebagai tempat KKL oleh mahasiswa STAIN Jember. Dikatakannya, kedatangan dan membaurnya mahasiswa-mahasiswi tersebut akan memberikan energi positif bagi penghuni Lapas. Lebih-lebih mereka memang butuh bimbingan.
“Terus terang, ini energi bagi kami dan mudah-mudahan juga bisa berdampak positif bagi penghuni Lapas setelah kelak bebas,” harapnya. (Aryudi A Razaq/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
5
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
6
Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq
Terkini
Lihat Semua