Daerah

Majelis Lailatus Shalawat, Cara Mengenalkan IPNU-IPPNU kepada Pelajar

Sen, 22 Juli 2019 | 10:30 WIB

Majelis Lailatus Shalawat, Cara Mengenalkan IPNU-IPPNU kepada Pelajar

Majlis Lailayus Sholawat IPNU-IPPNU di kawasan Mojokerto.

Mojokerto, NU Online
Ada banyak cara yang dilakukan agar pelajar Nahdlatul Ulama selalu cinta kepada Rasulullah SAW. Di kawasan ini menamakannya dengan Lailatus Sholawat. Prinsipnya bisa membuat pelajar semakin cinta kepada Allah SWT beserta Rasulullah. 
 

Penegasan disampaikan Gus Zamroni terhadap kegiatan lailatus shalawat yang digagas Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
 
 
"Memberikan pengenalan IPNU dan IPPNU dengan bershalawat, bisa membuat para pelajar Nahdlatul Ulama semakin cinta kepada Allah SWT beserta rasulullah,” kata Gus Zamroni, Senin (22/7).
 
 
Di era milineal hendaknya para pelajar diberikan edukasi mengenai bershalawat dan selalu mengamalkan amaliah Nahdlatul Ulama, lanjutnya.  
 
 
Pengkaderan melalui shalawat diharapkan menjadikan jalan mulus dalam pengenalan IPNU IPPNU. “Majelis shalawat seperti ini banyak digandrungi anak-anak muda dan pelajar agar mereka tidak salah jalan dalam memilih majelis shalawat yang isi kajiannya melenceng dari Ahlusssunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah itu sendiri,” terang Gus Zamroni.
 
 
PAC IPNU dan IPPNU Kutorejo, dewan pembinan serta warga nahdliyin se-Kecamatan Kutorejo mengadakan kegiatan Majelis Lalilatus Sholawat yang diadakan di Pondok Pesantren Ledok Jatisari Pesanggrahan, Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
 
 
Ketua PAC IPNU Kutorejo, M Irfan Yahya mengungkapkan  bahwa majelis diadakan menjelang Konferensi Anak Cabang IPNU IPPNU Kecamatan Kutorejo yang rencananya dilaksanakan sepekan mendatang. Kegiatan juga sebagai pembukaan lailatus shalawat yang rencananya diadakan setiap bulannya keliling di wilayah Kecamatan Kutorejo.
 
 
“Selain bershalawat bersama, Majelis Lailatus Sholawat perdana ini diisi dengan pembacaan simtud duror, burdah secara acak dan serempak. Mengkaji ilmu sosial, amaliyah dan ubudiyah oleh pembina IPNU IPPNU Kutorejo, Gus Muhammad Rodli Muchdlor,” jelasnya.
 
 
Majelis ini direspons positif masyarakat. “Kami sangat senang karena desa kami dijadikan awal mulai kegiatan ini, lanjutkan dan jangan berhenti di sini,” ungkap Ali Shodikin, warga Desa Pesanggrahan.
 
 
Segenap jajaran pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kutorejo, Kepala Desa Pesanggrahan, Badan Otonom NU seperti Ansor, dewan Pembina IPNU IPPNU Kutorejo, PC IPNU IPPNU Kabupaten Mojokerto turut hadior di acara ini.
Demikian pula IPNU IPPNU Korwil Timur (Ngoro, Pungging, Mojosari), pelajar pecinta shalawat di Kutorejo, serta IPNU-IPPNU se-Kabupaten Mojokerto turut memeriahkan acara ini. (Syaiful Alfuat/Ibnu Nawawi)