Daerah HUT KE-73 RI

Makna Filosofi Gerak Jalan

Ahad, 19 Agustus 2018 | 13:30 WIB

Makna Filosofi Gerak Jalan

Gerak jalan HUT Kemerdekaan di Mojokerto, Sabtu (18/8)

Mojokerto, NU Online
Kemeriahan perayaan kemerdekaan masih terasa hingga saat ini. Kemerdekaan memang momentum yang sangat berharga dan akan terus dikenang oleh rakyat Indonesia. Tepat pada 17 Agustus 1945 silam, proklamasi dikumandangkan.

Indonesia bangsa besar serta memiliki kemajemukan masyarakat yang cukup tinggi. Dari dua sisi tersebut bermunculan berbagai macam kreatifitas dalam merayakan kemerdekaan.

Semangat menyambut HUT ke-73 Republik Indonesia ini,  PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Jetis meramaikan acara gerak jalan yang dilaksanakan Sabtu (18/8).

"Merdeka itu percaya diri pada negerinya sendiri," ujar Bayu peserta sekaligus anggota IPNU.

Menurutnya kita lahir pada era yang berbeda. Bukan lagi senjata yang kita angkat untuk melawan penjajah, akan tetapi menjaga keberagaman serta menjunjung tinggi toleransi. "Mulai saat ini mari kita belajar bersama untuk percaya diri about all have Indonesia dan melalang buana to give more about indonesia," lanjutnya.

Memaknai kemerdekaan, pemuda yang berprofesi sebagai tenaga pengajar ini terus berupaya mengenalkan dan memupuk nilai-nilai kebangsaan berupa pemahaman multikultural kepada siswanya.

Gerak jalan merupakan salah satu agenda tahunan yang digelar untuk memperingati kemerdekaan Indonesia. Gerak jalan sendiri memiliki nilai filosofis yang cukup tinggi, salah satunya yaitu melatih kekompakan tim. Menjaga ritme agar gerak lengan dan kaki terus beriringan satu sama lain.

Kekompakan tim sendiri sudah dicontohkan oleh para pahlawan bangsa terdahulu sampai negeri ini bisa merdeka. Sudah sepatutnya kita meneladani nilai-nilai yang ditanamkan oleh para pejuang.

Selain itu, penampilan yang tunjukkan IPNU-IPPNU mampu menarik perhatian penonton. Mars Syubbanul Wathon terus menggema disepanjang jalan mengobarkan semangat cibta tanah air. (Nuruddin/Kendi Setiawan)