Daerah

Maksimalkan Potensi Desa, STAI An-Nawawi Purworejo Gelar Seminar Bumdes

Sab, 10 Agustus 2019 | 15:30 WIB

Maksimalkan Potensi Desa, STAI An-Nawawi Purworejo Gelar Seminar Bumdes

Seminar mengangkat potensi desa, KKN Mahasiswa STAI An-Nawawi Purworejo

Purworejo, NU Online
Mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok VII Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAI An-Nawawi Purworejo, Jawa Tengah adakan Seminar Ekonomi bertajuk Peran Bumdes dalam Membangun Kemajuan Desa, Sabtu (10/08).
 
Kegiatan yang digelar di Balai Desa Kuwurejo, Kutoarjo, ini diikuti oleh puluhan peserta perwakilan dari Pemerinah Desa, BPD, Pengurus Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan segenap peserta KKN.
 
Hadir sebagai narasumber, Anang Mustofa salah satu Trainer di Yayasan Pelatihan Desa (YPD) Jambe Mule, Purworejo.
 
Dalam paparannya, Anang mengatakan bahwa Bumdes merupakan instrumen penting untuk mengembangkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa.
 
"Peraturan Bupati (Perbub) Purworejo Nomor 5 Tahun 2017 tentang Peraturan Pelaksanaan Bumdes dan Perda Purworejo nomor 13 tahun 2015 tentang tata cara pendirian Bumdes sudah ada," jelasnya. 
 
"Di situ dijelaskan bahwa  Bumdes adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh desa," imbuhnya.
 
Lebih lanjut, Anang menjelaskan bahwa modal minimal dari desa adalah 60%. "Tidak boleh kurang dari itu. Sedangkan modal dari maayarakat desa maksimal 40%," imbuhnya.
 
Dalam mekanisme pemilihan atau penggantian pengurus Bumdes, masih menurut Anang, ada dua cara yang bisa ditempuh yakni melalui seleksi dan atau musyawarah mufakat. "Setelah itu diberi SK oleh pemerintah desa," jelasnya.
 
Menanggapi pemaparan narasumber, peserta cukup aktif terlibat dalam diskusi. Ada yang bertanya soal aturan, cara kerja Bumdes, sampai sekadar menunjukkan beberapa potensi desa yang bisa diolah dan dimaksimalkan.
 
Kepala Desa Kuwurejo Muhamad Amin mengaku sangat terbantu pemahamannya tentang Bumdes dengan adanya seminar ini. "Kita jadi lebih paham, ternyata banyak hal yang bisa dikerjakan," ungkapnya, usai acara.
 
Ke depan, ia akan mendorong pengurus Bumdes yang baru untuk bisa bekerja dengan maksimal. 
 
"Pertama mungkin kita maksimalkan ATK, kemudian kalau sudah ada dana bisa membeli mesin foto copy. Bisa juga nanti menyediakan bahan baku produksi, seperti tepung. Tapi yang jelas, Bumdes ini jangan sampai mematikan toko atau usaha warga yang sudah ada di desa," harapnya.
 
Acara seminar dimulai pukul 13.00 WIB diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dilanjutkan dengan sambutan ketua panitia, ketua Bumdes, dan Kepala Desa Kuwurejo.  
 
Ketua Kelompok VII KKN STAIAN Purworejo, Dian Handika Putra berharap dengan adanya seminar ini, potensi desa di Kuwurejo yang merupakan basis home industri makanan ringan ini dapat lebih terangkat.
 
"Kalau Bumdes bisa berjalan dengan maksimal, kami optimis hal itu dapat meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan warga," tutur mahasiswa asal Gunung Kidul, Yogyakarta, tersebut. 
 
"Itu yang kita harapkan," pungkasnya. (Ahmad Naufa/Muiz)