Daerah

Masjid Baru NU Bondowoso Akan Diberi Nama Tokoh NU

Sen, 6 Juli 2020 | 14:00 WIB

Masjid  Baru NU Bondowoso Akan Diberi Nama Tokoh NU

Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin bersama PCNU berdoa bersama usai meletakkan batu pertama pembangunan masjid di Jalan Mayor Jenderal MT Hayono, Kotakulon, Senin (6/7). (Foto: NU Online/Aryudi AR )

Bondowoso, NU Online
Bupati Bondowoso  KH Salwa Arifin meletakkan batu pertama  pembangunan masjid yang diinisiasi oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bondowoso, Senin (6/7). Masjid tersebut terletak  di Jalan Mayor Jenderal MT Hayono, Kotakulon, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.


Kiai Salwa, sapaan akrabnya,  mengatakan, pembangunan masjid itu dapat memudahkan masyarakat  untuk beribadah, tidak perlu jauh-jauh lagi mencari masjid. Dengan ini, ia berharap dapat memberikan manfaat bagi masyarakat serta meningkatkan ketaqwaan.


"Masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi untuk beribadah. Kami sangat mendukung pembangunan masjid ini, semoga dapat bermanfaat," kata Bupati Salwa Arifin usai acara peletakan batu pertama.


Ke depan, diharapkan masyarakat sekitar bisa berlomba-lomba dalam hal memakmurkan masjid. Sehingga adanya pembangunan masjid yang masih belum ada namanya ini, sangat berdampak terhadap hubungan spritual masyarakat dengan Allah SWT.


"Mari berlomba-lomba dalam memakmurkan masjid," imbuhnya.


Sementara Ketua PCNU Bondowoso KH Abdul  Qodir Syam mengungkapkan, masjid NU tersebut diproyeksikan akan menampung sekitar 500 jamaah. Ia menginginkan, berdirinya masjid NU ini nantinya bisa menambah suasana religius masyarakat sekitar. Sebab, kebaikan suatu daerah tercermin dari karakter masyarakatnya.


"Kami rencanakan bisa menampung sekitar 500 orang jamaah, dengan harapan bisa meningkatkan suasana religius masyarakat," ungkapnya.


Untuk penamaannya, tambah Kiai Qodir, akan diberi nama tokoh Nahdlatul Ulama (NU) agar mudah dikenal dan masyarakat bisa meneladani perilaku tokoh tersebut. Menurutnya, NU mempunyai  banyak tokoh  yang  kontribusinya  untuk banga dan negara, cukup besar.


"Maka penamaan masjid NU dengan nama tokoh NU itu,  sangat penting. Kita bangga kepada beliau-beliau," singkatnya.


Untuk diketahui, selain sebagai tempat ibadah, masjid tersebut juga akan menyelenggarakan pendidikan non formal. Sebab, disamping lokasi pembangunan masjid sudah berdiri sebuah aula.


"Masjid itu tidak hanya untuk tempat ibadah namun juga akan diselenggarakan pendidikan kemungkinan akan dilakukan mesti tidak berlangsung formal," lanjutnya.


Pendidikan non formal ini akan difokuskan memberikan pengajaran tentang pengetahuan agama. Agar supaya masyarakat mendapatkan pengetahuan yang seimbang antara ilmu pengetahuan dengan ilmu keagamaan.


"Agar anak-anak kami tidak hanya fokus dalam mendalami ilmu pengetahuan saja. Tapi juga diimbangi dengan ilmu agama," tukasnya.


Pewarta: Sulaiman
Editor: Aryudi AR