Daerah

Mbah Umar, Sosok yang Lengket dengan Al-Quran

NU Online  ·  Senin, 27 Mei 2019 | 00:30 WIB

Solo, NU Online
Ketika membicarakan tentang Allah yarham, KH Ahmad Umar Abdul Mannan, selalu akan terkait dengan Al Quran. Sebab, selama hidupnya beliau sangat lengket dengan Al-Quran. Demikian disampaikan KH Abdul Karim Ahmad (Gus Karim) pada Peringatan Haul ke-40 Kiai Umar di Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan Surakarta, Sabtu (25/5) malam.

"Ramadhan, khataman Al Quran, dan Mbah Umar ini saling berkaitan. Membicarakan Mbah Umar otomatis akan terkait dengan Al Quran yang juga berkaitan dengan bulan Ramadhan," tutur Gus Karim.

Menurut pengasuh Pesantren Az Zayadiy tersebut, selama hidupnya Mbah Umar memberikan perhatian yang luar biasa kepada Al-Quran.

"Mari kita ingat peranan Mbah Umar untuk menjadikan kader-kader Al-Quran ini sangat luar biasa. Salah satu bukti prestasi, sekaligus menjadi monumen dan peninggalan beliau, tidak lain Pondok Pesantren Al-Muayyad," terang Gus Karim.

Dalam kesempatan itu, Gus Karim juga menjelaskan terkait pentingnya pelaksanaan haul, sebagai salah satu cara untuk mengenang kebaikan seseorang.

"Allah memberikan banyak nikmat kepada kita, di antaranya nikmat kita dilahirkan di dunia ini dan nikmat kita memiliki ilmu. Keduanya tidak seketika ada, tetapi ada perantaranya yakni orang tua dan guru," ungkapnya.

Maka sudah semestinya, orang tua dan guru dimulyakan, sebagai bentuk rasa terima kasih kepada mereka.

"Siapa yang memuliakan orang tuanya, ia akan diberikan kemuliaan beserta anak-anaknya. Sebaliknya, siapa yang tidak memuliakan orang tua, maka ia tidak akan dimuliakan beserta keturunannya," paparnya.

Haul Kiai Umar Abdul Mannan ini diselenggarakan setiap tanggal 21 Ramadhan. Semasa hidupnya Mbah Umar yang merupakan salah satu murid dari Kyai Munawwir Krapyak ini, dikenal sebagai ulama ahli Quran dan pejuang NU. (Ajie Najmuddin/Aryudi AR).