Daerah

Menanam Pohon dan Merawat Alam Perintah Nabi Muhammad

Sel, 25 Juli 2017 | 07:02 WIB

Kudus, NU Online 
Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Arga Dahana Universitas Muria Kudus (UMK) melaksanakan kegiatan Ngaji Lingkungan di halaman Masjid Nurul Ilmi, Universitas Muria Kudus, pada Ahad (23/07). Kegiatan yang bertajuk Perspektif Lingkungan Hidup dalam Agama Islam ini mendatangkan Habib Syafiq bin Sholeh Al-Kaff dan para kiai.

Pembicara yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Yanbu'ul Quran Menawan, KH Ahmad Faiz menuturkan bahwa kegiatan ini menghapus stigma negatif yang selama ini melekat pada Mahasiswa Pecinta Alam. Jika selama ini MAPALA identik dengan orang urakan dan tidak islami tidak terbukti terjadi.

“Yang katanya MAPALA itu suka naik gunung, tapi merusak itu tidak terbukti malam ini,” tuturnya.

Kiai Faiz menambahkan bahwa aktivitas Mapala yang suka menanam pohon dan merawat alam termasuk juga perintah Nabi Muhammad. Perintah itu berdasar pada latar belakang lingkungan tanah tumbuhnya Islam, yaitu Arab, yang gersang dan tidak “hijau”.

"Karena lingkungan tumbuhnya Islam merupakan tanah gersang maka Nabi Muhammad memerintahkan untuk banyak-banyak menanam," katanya. 

Menurut Faiz dalam Islam juga banyak disinggung tentang perintah merawat lingkungan baik yang tersurat maupun tersirat. Oleh sebab itu Kiai Faiz berharap adanya pengajian lingkungan ini mendorong kita supaya merawat lingkungan semakin indah.

"Tidak hanya lingkungan dunia, tapi juga lingkungan akhirat,"katanya.

Sementara itu, KH Syarifuddin, pembicara pengganti KH Mustofa Bisri, menyeru agar Mapala tidak gentar hanya karena stigma negatif orang lain. Sikap cuek diperlukan sembari tetap melakukan aktivitas baik merawat lingkungan. 

"Jagan khawatir hanya karena dikatakan negatif orang lain, lanjutkan tindakan baik itu," sampainya.

Kiai Syarifuddin kemudian menerangkan beberapa perilaku manusia yang suka membuat kerusuhan adalah pangkal dari sebuah kerusakan. Dengan itu manusia digiring pada persepsi benar-salah dan dalih membela agama namun abai terhadap persoalan lain yang lebih penting.

“Padahal diterangkan dengan melaksanakan perintah agama berarti sudah membela agama, termasuk menjaga lingkungan,” terang kiai asal Rembang itu.

Indonesia, kata Kiai Syarifuddin, mempunyai alam yang indah serta lengkap. Lingkungan ini supaya terus dijaga dan dilestarikan sebagai bentuk syukur kita sebagai manusia Indonesia. Memanusiakan manusia adalah salah satu cara agar kita bisa menjaga alam dari kerusakan. Alasannya jika berlaku sebagaimana manusia pasti mempunyai nurani sedangkan nurani berlawanan dengan hal buruk.

“Kita harus bisa menjadi manusia agar bisa bertindak sebagaimana manusia yang sesungguhnya,” jelasnya.

Kegiatan Ngaji Lingkungan itu dihadiri ratusan jamaah dengan shalawatan bersama termasuk dalam rangkaian acaranya. Panitia juga mengajak para jamaah untuk mendoakan para ulama negeri agar selalu diberi kekuatan oleh Allah SWT dan teguh dalam membimbing umat. (M. Farid/Abdullah Alawi)