Daerah

Menghalau Radikalisme di Kampus dengan Pendidikan Kader

Sel, 9 Juni 2020 | 01:30 WIB

Menghalau Radikalisme di Kampus dengan Pendidikan Kader

Penyerahan ijazah PKPNU oleh Sekretaris PCNU Jember, Pujiono Abd Hamid kepada salah satu peserta PKPNU. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online
Meskipun wabah Covid-19 belum juga reda, namun semangat pengurus NU dan para dosen IAIN Jember untuk ber-PKPNU tak pernah kendor. Hal itu terlihat saat mereka menggelar Halal Bihal terbatas di rumah Rektor IAIN Jember, Babun Suharto, Perumahan Surya Milenia, Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Senin (8/6) malam.


Meski temanya Halal Bihalal, namun protokol medis tetap diterapkan dengan ketat. Selain lantunan shalawat nabi, lagu ya ahlal wathan juga menggema di acara tersebut. Dan tak lupa, penyerahan secara simbolis ijazah PKPNU (Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama) segmen dosen yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Qarnain, Sukowono, Jember, medio Desember 2019.  


“Kita sikapi wabah Covid-19 dengan wajar. Jangan karena ada terpaan virus tersebut,  semangat kita dalam ber-NU, luntur. Alhamdulillah kita dan teman-teman (mantan) peserta PKPNU tetap semangat untuk berkhidmah di NU,” ujar Sekretaris PCNU Jember, Pujiono Abd Hamid kepada NU Online di sela-sela acara.


Menurutnya, PKPNU segmen dosen sangat penting sebagai ajang memperkuat wawasan Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) di kalangan dosen. Hal ini bukan semata-mata untuk kepentingan NU, tapi  juga untuk kepentingan bangsa dan negara. Sebab, selama ini kelompok radikal memang membidik kampus sebagai persemaian baru bagi tumbuh kembangnya bibit-bibit radikalisme.


“Dan, insyaallah dosen yang sudah punya ijazah PKPNU siap menghadang kelompok pengacau ketenangan itu, baik secara fisik maupun keilmuan.  Sebab, peserta PKPNU tidak hanya dibekali dengan ilmu, tapi fisiknya juga digembleng dengan  sungguh-sungguh,” lanjutnya.


Di tempat yang sama, A’wan Syuriah PCNU Jember, H Misbahus Salam mengingatkan tentang bahaya penyusupan kelompok radikal di kampus-kampus. Menurutnya, disadari atau tidak, saat ini bibit-bibit radikalisme telah merambah sejumlah  kampus di Indonesia, bahkan  informasi yang pernah disampaikan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) bahwa di Jember terdapat satu perguruan tinggi yang terpapar radikalisme, sungguh merisaukan.


“Pendidikan kader (PKPNU) ini penting. Kita risau dan khawatir jika kampus sudah terpapar radikalisme. Maka langkah IAIN Jember untuk  menggelar PKPNU sabagai upaya  membendung radikalisme masuk kampus, patut kita apresiasi,” ungkapnya.


Sementara itu, Rektor IAIN Jember, Babun Suaharto menyatakan, pihaknya akan terus menggelar PKPNU segmen dosen setelah wabah Covid-19 berakhir, bahkan tidak menutup kemungkinan kelak bekerjasama dengan perguruan tinggi lain.


“Itu (kerjasama dengan perguruan tinggi lain) sudah kami rancang, semoga berhasil,” pungkasnya.


Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi